Daftar Wilayah Krisis Air Bersih akibat Kemarau di Kota Serang, Begini Cara Warga Penuhi Kebutuhan

Warga lingkungan Ambon, Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang mengalami krisis air bersih.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Ilustarsi/Net
Ilustrasi krisis air bersih. Warga lingkungan Ambon, Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang mengalami krisis air bersih. Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBanten.com, krisis air bersih dialami di tiga RT di RW 07, Kelurahan Margaluyu. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Warga lingkungan Ambon, Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang mengalami krisis air bersih.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBanten.com, krisis air bersih dialami di tiga RT di RW 07, Kelurahan Margaluyu.

Yaitu

RT 10

RT 20

RT 25

Krisis air bersih itu terjadi akibat kekeringan.

Warga RT 20 di linkungan Ambon, bernama M. Tholib (42) mengaku harus memenuhi kolam penampungan air di rumah hingga 21 jeriken.

"Saya sama adik biasanya sekali isi itu tujuh jeriken dikali tiga, berarti sekitar 21 jeriken buat menuhin kolam di rumah," katanya kepada TribunBanten.com saat ditemui di rumahnya, Selasa (5/9/2023).

Baca juga: Warga Lingkungan Ambon Kota Serang Alami Krisis Air Bersih

21 jeriken air itu, kata Tholib, bisa memenuhi kebutuhan di rumahnya selama dua hari.

Hal itu dilakukan Tholib bersama sodaranya, sejak Linkungannya mengalami kekeringan.

Kata Tholib, kekeringan di Linkungannya terjadi sejak awal Agustus 2023.

Meski begitu, namun tidak semua warga di sana mengalami krisis air bersih.

"Kalau di sini ngga semua terdampak, yang krisis air itu yang sumurnya kering," katanya.

Disampaikan Tholib, dari tiga RT di sana, hampir rata-rata kebutuhan air bersihnya di dapat dari sumur.

Ada yang satu sumur satu rumah, dan ada juga yang satu sumur digunakan bareng bersama antar tetangga.

Pada musim kemarau kali ini, air sumur warga di sana sebagian mengalami kekeringan.

Sehingga yang sumurnya kering, mereka mengalami krisis air bersih.

Kata Tholib, sebetulnya di Linkungan Ambon sering terjadi kekeringan dan krisis air bersih.

Namun peristiwa kali ini tidak separah dari tahun sebelumnya.

"Kalau sekarang mah sebagian doang yang sumurnya kering, kalau dulu mah kering semua, kadang antri air sampe malam," katanya.

Kekeringan air sumur, kata Tholib, bisa dilihat dari kondisi lahan sawah di dekat rumahnya.

Apabila lahan sawah dekat rumahnya kering, maka air sumur yang ada di rumah warga ikut mengering.

"Makanya ini yang kering sumurnya yang lahan sawahnya kering, kalau RT sebelah kan sawahnya masih basah jadi air sumurnya masih ada," katanya.

Meski hampir 40 persen warga di sana mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

Namun kebutuhan air bersih di sana masih terpenuhi.

"Di sini ada toren besar, kita di suplay air sama pemerintah. Kalau ngga salah dari BPBD sudah ngirim dua atau tiga kali," katanya.

Baca juga: 2.416 Keluarga dan 1.122 Rumah di Tiga Kecamatan Kota Serang Krisis Air Bersih, Ini Lokasinya

Selain adanya air bersih yang di suplay oleh BPBD, kata Tholib, di Linkungan Ambon terdapat sumur yang sampai saat ini airnya masih banyak.

Sehingga bisa memenuhi kebutuhan warga satu RW di sana, yang jumlahnya hampir 300 keluarga.

"Jadi kalau kebutuhan air di kita alhamdulillah masih terpenuhi, kadang antri di toren, kadang antri di sumur deket kebon kelapa," tukasnya.

Namun demikian, Tholib berharap kepada pemerintah agar bisa menyediakan saluran PDAM ke Linkungannya.

"Yah kalo bisa sih, kita berharap ada air PDAM ke sini. Biar kalau mengalami kekeringan, kita masih ada air pam," katanya.

"Kalau disuplay air doang kan ngga nentu datengnya, mending disalurkan air pam biar warga di sini bisa pasang air pam," tambahnya.

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved