Gelar Rakernas 2023, GPFI Ajak Masyarakat Indonesia Hidup Sehat dan Produktif
Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) mengajak masyarakat Indonesia hidup sehat dan produktif.
TRIBUNBANTEN.COM - Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) mengajak masyarakat Indonesia hidup sehat dan produktif.
Hal itu disampaikan dalam rangkaian pra-event Rapat Kerja Nasional (Rakernas) GPFI 2023 bertema “Transformasi & Sinergi Pelaku Usaha Farmasi Untuk Masyarakat Indonesia yang Sehat,
Produktif, Mandiri dan Berkeadilan”.
Baca juga: Pegawai Pemerintah di Jakarta Sudah WFH, Tapi Kualitas Udara di Jakarta Tetap Tidak Sehat
Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia, Andreas Bayu Aji, mengatakan penerapan hidup sehat dan produktif dapat mencegah stunting.
"Menjadi tugas bersama untuk segera dapat diselesaikan," kata dia.
Pernyataan itu disampaikan dalam kegiatan Edukasi Pencegahan Stunting di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Anak di Graha Saba Buana Kota Solo pada Kamis (7/9/2023).
Acara ini dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, dan bidan.
Dia menjelaskan berdasarkan hasil
survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi balita stunting di Indonesia masih mencapai 21,6 persen pada 2022.
Di mana angka ini masih berada di atas standar
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan prevalensi stunting di bawah 20 persen.
Sehingga, percepatan penurunan stunting pada balita menjadi salah satu program prioritas pemerintah.
Dengan target penurunan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024, pemerintah secara
terbuka mengundang seluruh pihak untuk mendukung hal ini salah satunya pada masa seribu hari pertama kehidupan.
Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) anak adalah waktu paling kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.
Masa 1000 HPK terdiri atas 270 hari selama kehamilan ibu dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak.
Baca juga: 3 Daerah di Banten Ini Masuk Kategori Udara Tidak Sehat pada Senin Pagi, Lebih Buruk dari Jakarta
Pola makan gizi seimbang menjadi kunci dan harus diterapkan mulai dari masa kehamilan, dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
"Dengan bersatunya semua pihak, kita dapat menciptakan perubahan positif dalam upaya pencegahan stunting di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak," kata dia.
| Angka Berisiko Stunting di Kota Serang Menurun, Sisakan 15 Ribu Keluarga |
|
|---|
| Nobar Talkshow 'Tumbuh Tanpa Batas', KemendukBangga BKKBN Banten Gaungkan Program Genting |
|
|---|
| Calon Pengantin di Tangsel Wajib Periksa Kesehatan Sebelum Menikah, Dinkes: Cegah Stunting dari Hulu |
|
|---|
| Food Truck Humanity PLN Hadir di Banten, Perkuat Pencegahan Stunting Lewat Layanan Kesehatan |
|
|---|
| Larang Ada Ego Sektoral, Pilar Tegaskan Penanganan Stunting di Tangsel Bukan Hanya Urusan 1 Dinas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.