Calon Pengantin di Tangsel Wajib Periksa Kesehatan Sebelum Menikah, Dinkes: Cegah Stunting dari Hulu
Para calon pengantin di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diwajibkan melakukan tes kesehatan terlebih dahulu sebelum menikah.
TRIBUNBANTEN.COM - Para calon pengantin di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diwajibkan melakukan tes kesehatan terlebih dahulu sebelum menikah.
Kebijakan itu dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangsel dalam rangka memperkuat upaya pencegahan stunting.
Dengan mewajibkan screening kesehatan bagi calon pengantin, diharapkan dapat mencegah kasus stunting.
Baca juga: Kaur Keuangan Desa Petir Diduga Bawa Kabur Dana Desa Rp1 M, Kepala Desa Kaget Saldo Sisa Rp47 Ribu
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan langkah ini menjadi bagian dari strategi memutus rantai stunting sejak hulu, bahkan sebelum kehamilan terjadi.
Ia menyampaikan program ini tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga edukasi dan deteksi dini kepada pasangan yang akan menikah.
Dinkes Tangsel, lanjut Allin, bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk edukasi calon pengantin.
"Calon pengantin diberi pemahaman soal kesiapan mental, gizi, dan kesehatan sebelum menikah,” ujar Allin dalam wawancara khusus bersama TribunTangerang.com, Serpong, Tangsel, Minggu (11/10/2025).
Calon pengantin akan menjalani berbagai pemeriksaan kesehatan, termasuk skrining anemia dan hepatitis, yang bisa berdampak pada kondisi kehamilan dan tumbuh kembang anak nantinya.
“Jika ditemukan kondisi yang perlu ditangani, pengobatan dilakukan lebih awal. Tujuannya agar saat hamil nanti, ibu dalam kondisi optimal dan bayi yang dilahirkan pun sehat,” jelas Allin.
Menurut Allin, persiapan kesehatan pranikah adalah langkah strategis untuk menurunkan angka stunting secara berkelanjutan. Dengan deteksi dini dan edukasi yang tepat, risiko gizi buruk dan gangguan pertumbuhan pada anak bisa dicegah sejak masa perencanaan keluarga.
Pada momen ini, Allin membagikan tantangan terbesar, rasa takut calon pengantin terhadap hasil pemeriksaan menjadi salah satunya. Banyak yang khawatir jika diketahui memiliki kondisi kesehatan tertentu, pernikahan bisa terganggu.
“Banyak yang takut ketahuan penyakitnya. Tapi kami tekankan, lebih baik tahu lebih awal agar bisa diobati, dibanding tahu saat sudah terlambat,” ujar Allin.
Dinas Kesehatan menekankan pemeriksaan ini dilakukan untuk kebaikan jangka panjang pasangan dan keturunannya, bukan untuk menunda atau membatalkan pernikahan.
Allin memastikan, program pemeriksaan pranikah ini dibiayai oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan, sehingga bisa diakses secara gratis oleh masyarakat.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan perlunya penanganan lanjutan, pengobatan dapat dikombinasikan dengan jaminan kesehatan melalui BPJS.
Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan Kementerian Agama dan instansi pelayanan publik lainnya, terus diperkuat untuk memperluas jangkauan program ini di seluruh wilayah Tangsel.
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com
Masih Ada Waktu, Ini 8 Rekomendasi Tempat Nobar Indonesia vs Irak di Kota Tangsel Pukul 02.30 WIB |
![]() |
---|
Disperkimta Tangsel Klaim Berhasil Kurangi Pemukiman Kumuh |
![]() |
---|
27 Hektare Wilayah di Tangsel Masuk Kawasan Kumuh, Terluas di Kelurahan Ini |
![]() |
---|
Tangsel Siap Jadi Kota Percontohan Pengolahan Sampah Berbasis Listrik |
![]() |
---|
Kejari Tangsel Pelototi Proyek Pedestrian di Jalan Ciater Rp7,1 Miliar: Ada Indikasi Penyalahgunaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.