Cegah Stunting dengan Pola Makan Seimbang, Begini Aturan Pemberian Makan Buah Hati yang Baik

Cegah stunting dengan pemberian pola makan seimbang kepada buah hati merupakan salah satu hal yang penting untuk tumbuh kembang anak

Penulis: Siti Nurul Hamidah | Editor: Siti Nurul Hamidah
creativemarket.com
Ilustrasi - cegah stunting dengan pemberian pola makan seimbang kepada buah hati merupakan salah satu hal yang penting untuk tumbuh kembang anak 

TRIBUNBANTEN.COM - Cegah stunting dengan pemberian pola makan seimbang kepada buah hati merupakan salah satu hal yang penting untuk tumbuh kembang anak.

Pola makan terkait dengan anak stunting tidak terlepas dari kebutuhan makronutrien. 

Dalam hal ini terkait dengan karbohidrat, protein, dan lemak.

Pemberian pola makan seimbang pada buah hati sangat penting untuk menghindari risiko buah hati terkena stunting.

Pasalnya masalah utama stunting adalah kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama, hal ini mengindikasikan adanya pemberian asupan gizi (makanan) yang tidak seimbang pada anak.

Maka tak heran sejumlah dokter menyebut bahwa pemberian pola makan seimbang sangat penting dalam pencegahan stunting sejak dini.

Baca juga: Empat Vitamin Penting untuk Anak Stunting

Baca juga: Tips Penting Pencegahan Stunting dari Kementerian Kesehatan RI

Pada beberapa kasus, disebutkan bahwa kebutuhan makronutrien yang baik kadang bisa menyebabkan anak masih dalam lingkaran stunting

Hal ini dikarenakan ada kekurang kebutuhan dari mikro nutrien seperti vitamin dan mineral lainnya.

Sehingga pemberian asupan pada anak dengan pola makan seimbang menjadi sentral dalam pertumbuhan anak.

Stunting sebagai sebuah masalah kurang gizi kronis, yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.

Di mana tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Anak stunting berisiko mengalami infeksi akut berulang, penurunan kemampuan intelektual, penurunan produktivitas, gangguan reproduksi, dan peningkatan risiko obesitas sehingga menjadi penyakit degeneratif di masa depan.

Baca juga: Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk, Serupa Tapi Tidak Sama

Stunting dapat terjadi sejak intrauterin dan berlanjut sampai usia 2 tahun. 

Optimalisasi intervensi untuk pencegahan dan tata laksana stunting saat ini berfokus dalam 1000 hari pertama kehidupan untuk memperbaiki malnutrisi atau penyakit kronik. 

Anak yang masih stunting melewati periode tersebut dianggap tidak akan mengalami kejar tumbuh dan gangguan kognitif akan menetap.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved