BPJS Kesehatan Cabang Tangerang

Setelah Perawat Coba Pakai JKN saat Rawat Inap di Rumah Sakit, Ternyata Benar-benar Nol Rupiah

Saya langsung didaftarkan menjadi peserta JKN dari tempat saya bekerja begitu kepesertaannya diwajibkan

dokumentasi BPJS Kesehatan Cabang Tangerang
Hetmy Sulistiyotini melihat langsung keberadaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) banyak membantu masyarakat, khususnya yang kurang mampu. Perawat senior di sebuah rumah sakit di Kota Jakarta ini bersyukur dengan kehadiran program JKN untuk masyarakat Indonesia. 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Hetmy Sulistiyotini melihat langsung keberadaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) banyak membantu masyarakat, khususnya yang kurang mampu.

Perawat senior di sebuah rumah sakit di Kota Jakarta ini bersyukur dengan kehadiran program JKN untuk masyarakat Indonesia.

"Saya langsung didaftarkan menjadi peserta JKN dari tempat saya bekerja begitu kepesertaannya diwajibkan untuk seluruh masyarakat Indonesia," kata perempuan berusia 45 tahun ini.

Baca juga: Permudah Peserta Akses Layanan, BPJS Kesehatan Tangerang Dorong Optimalisasi Kanal Layanan Digital

Sejak terdaftar sebagai peserta JKN, ibu yang biasa disapa dengan nama Ririn ini beberapa kali rawat inap dan seluruhnya dijamin BPJS Kesehatan.

Pada awalnya, Ririn berpikir terdaftar sebagai peserta JKN hanya untuk menggugurkan kewajiban.

Dia pun mencoba menggunakan program JKN saat menjalani tindakan operasi pengangkatan rahim.

"Ternyata tidak ada tagihan sama sekali. Benar-benar nol rupiah," ujarnya.

Dari pengalamannya itu, Ririn tidak ragu dan selalu memanfaatkan program JKN saat dirawat di rumah sakit.

Bagi Ririn, program JKN banyak membawa harapan baru bagi masyarakat.

Seluruh lapisan masyarakat, baik menengah ke bawah maupun ke atas, dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah.

Menurut dia, sebelum ada program JKN, sebagian masyarakat enggan mendatangi rumah sakit karena keterbatasan biaya.

Namun saat ini, masyarakat tidak ragu lagi untuk datang ke fasilitas kesehatan untuk berobat di kala sakit.

Program JKN dijamin sesuai hak peserta, obat dan petugas medis juga sama, tidak membeda-bedakan kalangan masyarakat.

Baca juga: Kisah Ibu Berusia 55 Tahun Menggunakan Aplikasi Mobile JKN, Kini tak Perlu Antre Lama di Rumah Sakit

Layanan mudah dan tidak membeda-bedakan itu dinilai Ririn saat dirawat di sebuah rumah sakit di Jakarta dan Tangerang.

"Satu lagi yang bagus menurut saya adalah BPJS Kesehatan selalu melakukan inovasi-inovasi untuk memudahkan peserta JKN,” ucapnya.

Inovasi itu untuk memudahkan peserta dan para tenaga kesehatan.

Ririn mencontohkan inovasi nomor induk kependudukan (NIK) sebagai identitas tunggal kepesertaan JKN.

Inovasi ini membuat petugas rumah sakit cepat dalam memberikan pelayanan setelah peserta dipastikan aktif.

Dari sisi peserta adalah kepuasan layanan karena tidak perlu lagi repot untuk fotokopi berkas.

Baca juga: Inovasi BPJS Kesehatan Diapresiasi, Pemilik Klinik: Pasien dan Staf Sama-sama Enak karena Bermanfaat

"Selain adanya simplifikasi layanan administrasi, saya juga sangat antusias dengan adanya inovasi BPJS Kesehatan lainnya, yakni aplikasi Mobile JKN," ujar Ririn.

Digitalisasi layanan ini memiliki banyak fitur yang memberikan banyak manfaat untuk peserta.

Ririn menilai inovasi itu efektif meningkatkan mutu layanan sehingga dia mengajak seluruh peserta JKN untuk tidak menyia-nyiakan adanya digitalisasi pelayanan tersebut.

"Tentunya, agar dapat memberikan pelayanan yang semakin mudah, cepat, dan setara," katanya.

Aplikasi Mobile JKN sangat mudah penggunaannya karena peserta hanya menggunakan handphone yang bisa diakses di mana saja.

Satu di antara fiturnya adalah pendaftaran pelayanan sehingga peserta tidak perlu lagi menunggu lama.

Satu di antara fitur Mobile JKN yang selalu dimanfaatkan adalah antrean online.
Satu di antara fitur Mobile JKN yang selalu dimanfaatkan adalah antrean online. (dokumentasi BPJS Kesehatan Cabang Tangerang)

Fitur tersebut peserta mendapat nomor antrean dan diberikan informasi perkiraan waktu akan dilayani.

Dengan seperti itu, di fasilitas kesehatan tidak terjadi penumpukan pasien sehingga mengurangi risiko penularan penyakit antar-pasien.

"Sebagai peserta JKN, saya mengikuti jejak perkembangan sejak awal dilaksanakan. Kita semua bisa melihat sendiri perkembangannya sekarang sangat jauh lebih baik," katanya.

Ririn mengapresiasi konsistensi BPJS Kesehatan dalam memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh warga Indonesia.

Baca juga: Santri Perempuan ini Tertarik dan Langsung Mengunduh Aplikasi Mobile JKN, Mudahkan Layanan Kesehatan

"Dulu warga mungkin takut berobat karena biaya mahal. Sekarang tidak perlu khawatir lagi semua dijamin JKN yang tentunya melalui alur layanan yang ditetapkan," ucapnya.

Menurut Ririn, awal mula munculnya program JKN, banyak isu negatif yang beredar.

Namun seiring waktu, BPJS Kesehatan terus melahirkan inovasi layanan untuk peserta JKN.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved