Warga Karang Tengah Keluhkan Polusi Stockpile Batu Bara, DPRD Cilegon Minta Dinas Kroscek
Komisi IV DPRD Cilegon baru saja memanggil sejumlah pihak, untuk menindaklanjuti keluhan yang dirasakan oleh warga Lingkungan Karang Tengah
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Komisi IV DPRD Cilegon baru saja memanggil sejumlah pihak, untuk menindaklanjuti keluhan yang dirasakan oleh warga Lingkungan Karang Tengah, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.
Pasalnya, warga mengeluhkan adanya pencemaran udara yang diduga dampak dari adanya aktivitas stockpile atau penampungan batu bara.
Baca juga: Keluhkan Polusi Stockpile Batu Bara, Warga Karang Tengah Ngadu ke DPRD Cilegon
Ketua Komisi IV DPRD Cilegon, Erick Airlangga menyampaikan bahwa setelah mendengar seluruh aspirasi, masukan dan informasi dari sejumlah unsur terkait.
Pihaknya meminta agar dinas terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cilegon segera menindaklanjutinya.
"Kita menyerahkan hal ini kepada dinas terkait, untuk segera melakukan sidak ke lapangan, mengkroscek betul tidak hal-hal (yang dikeluhkan warga soal stockpile,-red) itu," ujarnya saat di gedung DPRD Cilegon, Kamis (19/10/2023).
Kata Erick, apabila memang betul hasil di lapangan sesuai dengan apa yang dikeluhkan oleh masyarakat.
Kemudian masyarakat meminta agar dilakukan penutupan aktivitas stockpile, maka pihaknya merekomendasikan agar pihak terkait memenuhi keinginan warga.
"Apabila memang sudah betul, bila memang masyarakat ingin agar stockpile itu ditutup yasudah lakukan saja," katanya.
"Yang penting kita dprd sudah memfasilitasi masyarakat dengan dinas terkait, bahkan dengan perusahaannya, keputusannya ada pada dinas terkait," tambahnya.
Diketahui sebelumnya, warga Lingkungan Karang Tengah, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon mendatangi gedung DPRD Kota Cilegon.
Kedatangan mereka yaitu untuk mengadukan persoalan pencemaran udara yang diduga dampak dari adanya aktivitas stockpile atau penampungan batu bara.
Dalam kesempatan itu juga turut dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPRD Cilegon, perwakilan dari Dinas PUPR, Dinas LH, pihak perusahaan dan perwakilan masyarakat Karang Tengah, hingga perwakilan mahasiswa.
Warga Karang Tengah, Syarifudin menyampaikan bahwa upaya mediasi yang dilakukan bersama wakil rakyat itu, untuk memberikan solusi bagi masyarakat.
"Kami sebagai masyarakat ingin apa yang dulu kami rasakan, sebuah kenyamanan di tempat kami itu bisa dirasakan kembali," ujarnya saat di DPRD Cilegon, Kamis (19/10/2023).
| Jika UMK Banten 2026 Naik 10,5 Persen: Cilegon Jadi Rp5.666.532, Daerah Lain Berapa? |
|
|---|
| Cegah Banjir, Wali Kota Robinsar Imbau Warga Cilegon Aktifkan Gotong Royong Bersihkan Sampah di Got |
|
|---|
| Kala Robinsar Jalan Kaki Sore-sore Tinjau Proyek Revitalisasi Monumen Geger Cilegon Tanpa Pengawalan |
|
|---|
| Festival Golok Day Cilegon Akan Masuk Kalender Event Nasional Kemenpar RI 2026 |
|
|---|
| Golok Day Cilegon 2025, Robinsar : Bukan Hanya Seremonial, Ini Menanamkan Identitas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/Stockpile-batu-bara-Cilegon.jpg)