Bau Gas Kimia PT Chandra Asri
Dampak Bau Kimia dari PT Chandra Asri, Siswa Diizinkan Belajar di Rumah
Sejumlah sekolah terdampak bau menyengat diduga berasal dari PT. Chandra Asri Pacific (CAP) Tbk Ciwandan diperbolehkan melakukan aktivitas belajar
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Sejumlah sekolah terdampak bau menyengat diduga berasal dari PT. Chandra Asri Pacific (CAP) Tbk Ciwandan diperbolehkan melakukan aktivitas belajar di rumah.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dindikbud Kota Cilegon, Suhanda mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk keamanan dan keselamatan anak-anak.
"Jadi yang memang terdampak, kita izinkan untuk belajar di rumah, bukan libur yah, tetap belajar, tapi melalui daring," ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (22/1/2024).
Baca juga: Bau Gas Kimia dari PT Chandra Asri Cilegon, DLHK Banten Tunggu Hasil Uji Laboratorium
Meskipun sejauh ini, pihaknya belum mengetahui berapa jumlah sekolah yang terdampak pencemaran udara tersebut.
Namun Suhanda mengaku telah mendapatkan laporan dari sejumlah sekolah yang terdampak akibat adanya insiden yang terjadi di sekitaran PT. CAP.
"Kita belum tau berapa sekolah yang terdampak, tapi kita sudah mengimbau bagi sekolah-sekolah yang terdampak yang mungkin bisa membahayakan anak-anak jadi kita perbolehkan belajar di rumah," jelasnya.
Disampaikan dia, imbauan itu disampaikan oleh Dindikbud Kota Cilegon dengan batas waktu hingga kondisi di masing-masing wilayah dalam keadaan baik.
"Jadi sampai kondisinya membaik, tidak ada yang dikeluhkan anak-anak terkait bau itu. Kalo memang besok sudah aman bisa masuk, tapi kalo memang belum aman yah kita sarankan tetap belajar di rumah sampai kondisi bener-bener aman," tandasnya
Jumlah Korban
Ratusan warga di Kota Cilegon, Provinsi Banten, terpapar gas kimia dari PT Chandra Asri Pacific Tbk.
Gas kimia dari PT Chandra Asri Pacific Tbk tercium sejak Sabtu (21/1/2024).
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, tercatat ada 558 warga terpapar, yang terdiri dari 108 anak dan 450 dewasa.
Warga yang terpapar ini berasal dari Kecamatan Pulomerak 49 orang, Kecamatan Grogol 21 orang, Kecamatan Ciwandan 283 orang dan Kecamatan Citangkil 25 orang.
Pantauan TribunBanten.com, masih ada dua orang warga yang masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Ciwandan. Mereka mengeluhkan sakit kepala dan mual.
Salah satu pasien, Leni (42) warga Lingkungan Pangabuan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan mengatakan, menjalani perawatan sejak kemarin.
"Pagi sekira pukul 08.00 WIB ke Puskesmas karena merasakan mual dan muntah-muntah," singkat Leni kepada TribunBanten.com, Minggu (21/1/2024).
Baca juga: Polisi Periksa 17 Orang Saksi dalam Peristiwa Bau Menyengat Pembakaran Gas PT Chandra Asri Cilegon
Sementara suami Leni, Juli Permana (45) mengatakan, istrinya mencium bau menyengat sekira pukul 06.30 WIB. Kala itu, Leni sedang memasak di dapur.
"Saat membuka pintu istri saya mencium bau menyengat, kemudian pusing, mual dan muntah-muntah," ujar Juli.
Baca juga: Bau Gas Kimia Berasal dari PT Chandra Asri, Begini Situasi Terkini di Lokasi
Juli menjelaskan, jarak rumah dia dan PT Chandra Asri Pacific Tbk get 15 sekira 200 meter. Sehingga bau tersebut tercium begitu menyengat.
"Istri saya sempat dibawa pulang, terus kambuh lagi. Makanya dibawa ke sini lagi," pungkasnya.
| Fakta Terbaru Bau Gas PT Chandra Asri, DLHK Banten Temukan Kebocoran pada Quench Water |
|
|---|
| DPRD Banten Duga Bau Kimia di Cilegon Gegara PT CAP Gagal dalam Proses Pembakaran di Flaring |
|
|---|
| Sambangi Rumah Korban Terdampak Bau Gas, PT Chandra Asri Bagikan Sembako ke Warga Gunung Sugih |
|
|---|
| Bukan Hanya Sembako, Warga Gunung Sugih Minta Chandra Asri Beri Kompensasi Warga Tiap Bulan |
|
|---|
| Update Peristiwa Bau Gas Menyengat: Polda Banten Periksa 10 Manajeman PT Candra Asri |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.