Ini 10 Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi, Urutan dari Teratas hingga Terendah

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka pengangguran dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2023.

Editor: Glery Lazuardi
Kompas.com
Berikut ini 10 provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka pengangguran dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2023. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini 10 provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka pengangguran dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2023.

TPT merupakan indikator yang digunakan untuk menghitung persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.

Baca juga: Dituding Pengangguran dan Numpang Hidup ke Ria Ricis, Teuku Ryan Tegas, Akui Tak Suka Pamer Kerja

Adapun daftar 10 provinsi dengan TPT tertinggi per Agustus 2023 adalah sebagai berikut:

Banten, 7,52 persen

Jawa Barat, 7,44 persen

Kepulauan Riau, 6,80 persen

DKI Jakarta, 6,53 persen

Maluku, 6,31 persen

Sulawesi Utara, 6,10 persen

Aceh, 6,03 persen

Sumatera Barat, 5,94 persen

Sumatera Utara, 5,89 persen

Papua Barat, 5,38 persen

Pengangguran merupakan sebutan untuk penduduk usia kerja berumur 15 tahun atau lebih yang tidak mempunyai pekerjaan.

Kriteria pengangguran tidak termasuk untuk mereka yang berstatus pensiunan, pelajar, dan disabilitas.

Data BPS menunjukkan, TPT nasional pada Agustus 2023 sebesar 5,32 persen, menurun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 5,86 persen.

Mengacu kepada data BPS, penurunan TPT secara nasional juga diikuti dengan penyusutan TPT di seluruh provinsi Indonesia.

Namun demikian, masih terdapat provinsi dengan TPT yang lebih tinggi dibanding dengan TPT nasional.

Banten kembali menjadi provinsi dengan TPT yang paling tinggi di Indonesia.

BPS mencatat, tingkat pengangguran di provinsi Banten mencapai 7,52 persen.

Baca juga: 3 Kecamatan di Kabupaten Serang Jadi Sampel Penurunan Angka Pengangguran

Tingkat pengangguran di Banten sebenarnya mengalami penurunan sebesar 0,57 persen poin dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 8,09 persen.

Mengekor Banten, Jawa Barat menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran paling tinggi kedua di Indonesia.

Tercatat tingkat pengangguran di Jawa Barat sebesar 7,44 persen, turun 0,87 persen secara tahunan.

Di posisi ketiga provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi ditempati oleh Kepulauan Riau, dengan TPT sebesar 6,80 persen.

Meskipun masih berada di atas level nasional, TPT Kepulauan Riau mengalami penurunan dalam, yakni sebesar 1,43 persen poin dibanding periode yang sama tahun lalu.

Terbanyak Lulusan SMK

Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengaku berupaya menyiapkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) unggul agar mudah diterima di dunia kerja.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik menyebut, lulusan SMK menjadi penyumbang angka pengangguran terbanyak di Provinsi Banten dengan angka 11,91 persen dari 448.430 orang.

Al Muktabar lantas menyebut, salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Banten adalah dengan melengkapi sarana dan prasarana di tiga SMKN Kota Serang, yakni SMKN 7, SMKN 4 dan SMKN 8.

"Dampaknya kita berharap, dengan berdirinya sekolah yang makin kita lengkapi sarana dan prasarana dapat berkontribusi dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia," kata Al Muktabar di Serang. Kamis (25/1/2024).

Disampaikan Al Muktabar, dengan lengkapnya sarana dan prasarana dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa.

Baca juga: Miris! Anggota DPRD Ungkap Banyak Kawasan Industri di Banten Tapi Pengangguran Tertinggi se-RI

Mantan Sekda Banten itu juga meminta kepada para guru untuk terus meningkatkan kompetensi di era platform digital sekarang.

"Langkah-langkah ini kita persembahkan untuk masyarakat. Inilah yang disebut Pemerintah hadir," kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani menambahkan, sebanyak 12 ruang kelas, ruang guru, TU dan ruang praktik siswa, peralatan praktik di tiga SMKN di Kota Serang telah ditambah.

"Ke depan (lulusan) SMK dapat memenuhi dibutuhkan industri, pembangunan sarana prakteknya juga matching dengan dunia kerja bisa terwujud," kata Tabrani.

Pembangunan sarana dan prasarana dilakukan agar tidak ada lagi kekurangan ruang kelas dan tak ada lagi siswa belajar di ruang laboratorium.

"Ditanbahnya ruang kelas baru itu disebabkan karena anak belajar ada yang double seat pagi dan siang, ada juga yang menggunakan di laboratorium. Jadi sekarang kita fungsikan lagi sesuai fungsinya," ujar Tabrani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lulusan SMK di Banten Banyak "Nganggur", Pj Gubernur Lengkapi Sarana Sekolah"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Daftar Teranyar 10 Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi"

Latest List of 10 Provinces with the Highest Unemployment Rates

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved