Kesaksian Korban yang Diduga Dikeroyok Suporter Sepakbola di Kota Serang

Seorang warga Gelam, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, dikeroyok sekolompok remaja diduga suporter bola, Sabtu (9/3/2024).

|
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Ahmad Haris
Istimewa
Warga Gelam, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Provinsi Banten itu dikeroyok sekolompok remaja diduga suporter bola, Sabtu (9/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih 


TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Nasib kurang mengenakan dialami oleh Usna. 

Warga Gelam, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Provinsi Banten itu dikeroyok sekolompok remaja diduga suporter bola, Sabtu (9/3/2024).

Insiden itu terjadi sekira pukul 17.30 WIB, saat Usna selesai makan bakso bareng istrinya di daerah Ciracas, Kota Serang.

Baca juga: Delapan Polisi Jadi Korban Kerusuhan Oknum Suporter Persib Bandung di Markas Dewa United

Setelah makan bakso, Usna yang memiliki pekerjaan pemasangan tenda di kantor RRI berjalan kaki menuju lokasi pekerjaan.

Nahas, belum juga masuk ke gerbang kantor RRI, Usna dihadang sekelompok remaja dari arah berlawanan yang langsung melakukan pemukulan.

"Saya didekati belasan orang yang tiba-tiba mengeroyok saya. Udah saya jelasin ke mereka tapi tetap dipukul," kata Usna kepada wartawan di RS Benggala.

Usna menduga, pengeroyokan itu karena didirnya mengenakan baju berlogo tim sepakbola.

Sebab kata dia, baju itu dirampas oleh kelompok tersebut.

"Saya enggak pakai baju bola. Baju yang saya pakai itu baju komunitas mobil, tapi memang ada logo Bandung. Mungkin karena melihat logo itu jadi mereka nyerang saya," ujar dia.

Menurut Usna, setelah melalukan pengeroyokan pada dirinya, kelompok itu bergerak ke sebuah kafe lokasi nonton bareng sebuah pertandingan akbar perserta Liga 1.

Dia menyebut, kelompok itu membawa pelbagai jenis senjata.

Satu di antaranya tongkat basball, Usna mengaku bagian kepalanya dipukul menggunakan tongkat itu.

Baca juga: Fakta Kerusuhan Suporter di Laga Persik vs Arema: Kronologi Insiden hingga Usulan Sanksi

"Usai dikeroyok saya langsung dilarikan ke RS. Hasil pemeriksaan dokter kepala sebelah kiri luka, sobek dan enggak bisa dijahit," ungkapnya.

Tak hanya dikeroyok, Usna juga kehilangan dompet yang berisi dokumen penting dan uang tunai. 

"Baju dirampas, dompet saya juga diambil. Isinya ada KTP, STNK, sama uang tunai Rp300 ribu," pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved