Pilkada Kota Serang: Heriyanto Kritisi Program Paslon Nomor Urut 2, Begini Tanggapan Agis

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Calon Wakil Walikota Serang nomor urut 3, Heriyanto Citra Buana, mengkritisi program 1 keluarga 1 pengusaha milik pasangan calon nomor urut 02, Budi Rustandi dan Nur Agis Aulia. 

Hal itu ia ungkapkan dalam forum debat, saat memasuki sesi tanya jawab antar calon wakil wali kota, Selasa (29/10/2024) malam. 

Heriyanto mengatakan, program tersebut terlihat menjanjikan, namun juga tampak berlebihan. 

Pasalnya, tidak semua orang memiliki talenta dan bakat yang sama untuk menjadi pengusaha ataupun ingin menjadi pengusaha. 

Baca juga: CEK FAKTA Ratu Ria Sebut Angka Pengangguran Kota Serang 2020-2023 Tertinggi di Banten

Heriyanto lalu mempertanyakan, implementasi dari program tersebut. 

"Secara realistis bagaimana implementasi program tersebut, dan darimana sumber pendanaannya. Sementara APBD Kota Serang juga terbatas," tanya Heriyanto kepada Nur Agis Aulia. 

Menanggapi itu, calon wakil wali kota Serang nomor urut 2, Nur Agis Aulia mengatakan, program yang digagasnya tersebut, bukanlah program yang 'omon-omon' atau tidak bisa direalisasikan.

Agis mengaku, dirinya sudah 11 tahun dalam melakukan dan mencetak para pengusaha di Kota Serang. 

"Karena yang namanya pengusaha itu bukan berjualan, namun bagaimana membangun sistem kemandirian," ungkap Agis merespon pertanyaan Heriyanto. 

Agis lalu menjelaskan konsep 1 keluarga 1 pengusaha yang digagas oleh dirinya dengan pasangannya, Budi Rustandi. 

"Misalnya dalam 1 keluarga ada 5 orang, itu tidak semuanya disuruh kerja. Bayangkan nanti ketika semuanya di PHK, maka mereka akan menganggur," jelasnya.

"Oleh karena itu sisakan 1 orang, untuk kita bimbing dan kita latih. Jadi ketika 4 orang di PHK, masih terdapat 1 orang yang jadi pengusaha untuk menolong," lanjut Agis.

Adapun berkaitan dengan PAD Kota Serang yang rendah, Agis mengatakan, bahwa pemimpin Kota Serang ke depan harus bisa mencari uang.

"Bukan cuma menghabiskan uang, saya kira kalo pemimpin Kota Serang hanya bisa menghabiskan APBD, tapi tidak bisa mencari uang maka ini akan berbahaya," bebernya.