Pemkot Cilegon Akui Defisit Keuangan, Ribuan Guru Madrasah Kena Imbas, Honor Terancam Tak Dibayar

Ribuan guru madrasah di Kota Cilegon terancam tidak akan menerima honor selama tiga bulan terakhir, terhitung sejak Oktober hingga Desember 2024.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Tajudin
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Kota Cilegon, Rahmatullah. 

Rahmatullah menyebut, dengan keadaan tersebut, pihaknya telah menerima keluhan sejumlah pihak.

Sebab yang biasanya mereka terima setiap per triwulan, kata dia, namun per triwulan keempat ini terjadi kendala sehingga tidak terbayarkan.

Menurut Rahmatullah, peristiwa ini baru terjadi di akhir tahun 2024 dan belum pernah terjadi sejak tahun 2000.

"Ini baru di 2024, karena dalam perencanaan pendapatan dan belanja tidak balance, belanja lebih banyak pendapatan tidak sesuai target," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Guru Madrasah Honorer Cilegon (PGMH-C), Muhri mengaku, pihaknya sempat kaget dan tidak mempercayai hal itu.

Namun setelah mendapatkan penjelasan langsung dari pihak bagian kesejahteraan rakyat (Kesra) Pemkot Cilegon, bahwa benar kondisi keuangan pemkot tidak memungkinkan untuk mencairkan honor guru madrasah.

"Saya sendiri terkejut, kok bisa seperti itu, apa yang terjadi? dia menyatakan defisit anggaran di Kota Cilegon," katanya.

"Pada saat itu saya tambah tanda tanya kok bisa defisit anggaran, dalam sejarah berdirinya Kota Cilegon tidak ada ceritanya defisit yang ada tahun 2023 saya dengar anggaran tidak diserap sehingga dikembalikan," sambungnya.

Namun demikian saat ini, pihaknya akan berusaha untuk mencarikan solusi agar bagaimana caranya supaya honor para guru madrasah bisa dicairkan.

"Kami akan cari solusi dari permasalahan yang dihadapi, jangan sampai masalah ini dilanjutkan oleh generasi wali kota terpilih di tahun ini, kami berharap wali kota terpilih bisa lebih mengedepankan kesejahteraan masyarakat Cilegon," ungkapnya.

Baca juga: Ketua RT dan RW di Cilegon Belum Terima Honor, DPRD Soroti Keterlambatan Pemerintah

Setelah ini, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan pihak Kementerian Agama Kita Cilegon untuk sama-sama mencari solusi terbaik atas keadaan tersebut.

Selain itu, pihaknya juga akan menjalin komunikasi bersama wali kota, anggota DPRD hingga instansi terkait untuk memperjuangkan hak para guru madrasah.

"Yang kami tuntut selaku penggerak pendidikan, selaku guru menginginkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Kota Cilegon khususnya madrasah se-Kota Cilegon menginginkan untuk lebih sejahtera," tandasnya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved