Sejumlah Buaya di Pulau Bulan Batam Lepas, Inilah Fakta-fakta yang Buat Resah Warga

Sejumlah buaya lepas dari penangkaran di Pulau Bulan, Kecamatan Bulang, Kota Batam, pada Senin (13/1/2025) pagi.

Editor: Glery Lazuardi
FOTO ISTIMEWA DOKUMEN BKSDA
Sejumlah buaya lepas dari penangkaran di Pulau Bulan, Kecamatan Bulang, Kota Batam, pada Senin (13/1/2025) pagi. 

TRIBUNBANTEN.COM - Sejumlah buaya lepas dari penangkaran di Pulau Bulan, Kecamatan Bulang, Kota Batam, pada Senin (13/1/2025) pagi. 

Kejadian ini terjadi setelah pagar penangkaran buaya milik PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) rusak akibat cuaca buruk yang melanda Batam dalam beberapa hari terakhir. 

Akibatnya, beberapa buaya yang dipelihara di penangkaran tersebut berhasil meloloskan diri.

Baca juga: Penampakan Buaya yang Muncul di Perairan Ujung Kulon Pandeglang, Diduga Makan Korban Nelayan

Hingga Selasa (14/1/2025) malam, total enam ekor buaya yang lepas berhasil ditangkap. 

Tiga ekor buaya ditangkap pada Senin, dan tiga ekor lainnya ditangkap pada Selasa. 

Buaya-buaya tersebut berhasil diamankan melalui operasi gabungan yang melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Batam, warga setempat, perangkat kelurahan, dan kepolisian.

Kepala BKSDA Batam, Tomy, menyatakan bahwa jumlah buaya yang lepas dari penangkaran diperkirakan lebih dari lima ekor. 

Sebelumnya, informasi yang beredar menyebutkan bahwa hanya lima ekor buaya yang berhasil melarikan diri. 

Namun, Tomy menyebutkan bahwa jumlahnya lebih mendekati sepuluh ekor.

Kehadiran buaya-buaya yang lepas membuat warga sekitar Pulau Bulan resah. 

Mereka merasa khawatir karena aktivitas sehari-hari mereka, terutama yang berkaitan dengan laut, terhambat. 

Beberapa warga meragukan jumlah buaya yang lepas, yang sebelumnya disebutkan hanya lima ekor. 

Warga mengungkapkan kekhawatiran adanya lebih banyak buaya yang berkeliaran di sekitar pulau.

"Sampaikan saja jumlah yang sebenarnya, karena kami takut jika buaya yang lepas lebih banyak akan membahayakan keselamatan kami," ujar Safet, seorang warga setempat. 

Ia juga mengingatkan bahwa mayoritas penduduk di pulau tersebut bekerja sebagai nelayan, sehingga keberadaan buaya di sekitar laut dapat menambah risiko.

Baca juga: Penampakan Buaya di Pantai Sambolo-Teneng Anyer Viral di Media Sosial

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved