Dewan Panggil Dindikbud Kota Serang dan Kepsek SDN Terenggana, Buntut Temuan Guru Fiktif

Komisi II DPRD Kota Serang memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, dan Kepala SDN Terenggana.

|
Penulis: Ade Feri | Editor: Abdul Rosid
Ade Feri/TribunBanten.com
Komisi II DPRD Kota Serang memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, dan Kepala SDN Terenggana. 

Di tempat yang sama, Kepala Dindikbud Kota Serang, TB Suherman mengatakan, pengembalian uang honor guru fiktif ke kas daerah sudah sesuai regulasi.

"Jadi uang tersebut bisa langsung dikembalikan karena pokok perkaranya jelas, guru menerima honor tapi tidak mengajar," ucapnya.

"Jumlahnya kan dua orang, masing-masing Rp 800 ribu, dikali tiga bulan jadi totalnya Rp 4,8 juta," jelasnya.

Suherman mengaku, dirinya merasa senang atas pemanggilan yang dilakukan oleh Komisi II DPRD Kota Serang terhadap Dindikbud dan pihak SDN Teranggana.

"Karena Komisi II ini kan mitra kami di Dindikbud, jadi ketika kami ada kekeliruan lalu Komisi II memanggil, untuk mencari solusi yang terbaik," ungkapnya.

Dirinya lantas menyebut, berdasarkan keterangan dari pihak sekolah praktik 'guru fiktif' terjadi tanpa ada unsur kesengajaan.

"Jadi setelah ada pemberitaan, kepala sekolah menceritakan kronologisnya. Dua orang tersebut awalnya dipekerjakan untuk menertibkan administrasi BOS, tapi berujung pada terjadinya 'guru fiktif' itu," ucap Suherman.

Di akhir, Suherman menegaskan, dirinya tidak segan untuk memberikan sanksi jika praktik serupa terjadi lagi.

"Sanksinya itu ringan, sedang, dan terberat berupa pencopotan sebagai kepala sekolah," tegasnya.

Namun untuk, kasus Kepala Sekolah SDN Teranggana sanksinya sedang dipertimbangkan.

"Untuk kasus ini sedang dipertimbangkan, yang jelas kepala sekolah sudah mencoret 'guru fiktif' tersebut, dan sudah mengembalikan uangnya," tuturnya.

Sementara Kepala SDN Teranggana, yang enggan menyebutkan namanya mengaku, tidak mengetahui adanya praktek guru fiktif yang terjadi di sekolahnya.

Sebab, dirinya baru saja menjabat sebagai Kepala Sekolah di SDN Teranggana.

"Saya baru menjabat tiga bulan sehingga kurangnya pengetahuan secara detailnya," kata dia.

"Dan saya juga perlu banyak belajar, karena mungkin masih berjiwa muda jadi harus belajar soal ramah tamah dan berhubungan dengan orang lain," imbuhnya.

Saat ditanya perihal ancaman sanksi yang kemungkinan didapat, dirinya mengaku siap.

"Artinya apa yang diarahkan oleh bapak kadis tentu sebagai  bawahan, saya harus mengikuti aturan tersebut," tandasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved