Besok! Serikat Buruh Bakal Geruduk Kedubes Malaysia dan Kementerian P2MI, Buntut Penembakan 5 WNI

Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh berencana untuk menggelar aksi demonstrasi

Editor: Ahmad Tajudin
WartaKota
Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh berencana untuk menggelar aksi demonstrasi di Kedutaan Besar Malaysia dan di Kantor Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), pada Kamis (30/1/2025) besok. Foto diambil saat Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal berada di sela aksi unjuk rasa di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (6/6/2024). 

TRIBUNBANTEN.COM - Kasus penembakan yang dilakukan oleh otoritas maritim Malaysia terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Selangor, masih menjadi perhatian sejumlah pihak termasuk para serikat buruh/pekerja di Indonesia.

Dalam rangka menyikapi persoalan itu, ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh berencana untuk menggelar aksi demonstrasi di Kedutaan Besar Malaysia dan di Kantor Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).

Aksi tersebut diagendakan, pada Kamis (30/1/2025) besok, yang akan didahului dengan digelarnya orasi dan tuntutan di Kedubes Malaysia pada pukul 10.00 sd 13.30 WIB.

Setelah itu, pada pukul 14.00 s.d 17.00 WIB, aksi akan dilanjutkan di Kementerian P2MI.

"Aksi ini digelar sebagai bentuk protes keras terhadap tindakan brutal yang mengakibatkan tewasnya buruh migran Indonesia akibat ditembak oleh aparat di Malaysia," ujar Presiden KSPI Said Iqbal, dalam keterangan persnya, Rabu (29/1/2025).

Dalam aksinya nanti, serikat buruh juga kata Said Iqbal, mendesak pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas dalam melindungi buruh migran yang bekerja di luar negeri.

Baca juga: 5 Warga Negara Indonesia Ditembak Aparat Malaysia, 1 Orang Dikabarakan Tewas

Tak hanya itu, KSPI dan Partai Buruh menuntut agar kasus ini segera diusut tuntas dan para pelaku diadili secara transparan dan adil. 

Setidaknya kata Presiden Partai Buruh tersebut, ada tiga tuntutan yang disuarakan dalam aksi ini. 

Pertama, mereka meminta adanya keputusan untuk mengadili dan penjarakan polisi yang menembak mati buruh migran Indonesia. 

"KSPI dan Partai Buruh menuntut agar aparat Malaysia yang melakukan penembakan diproses hukum dan dijatuhi hukuman berat atas tindakan kejam tersebut, karena apa yang mereka lakukan adalah extra judicial killing," ungkapnya.

Baca juga: Sanjung Presiden Prabowo Subianto, Perdana Menteri Malaysia Kutip Puisi Chairil Anwar

Selanjutnya, mereka meminta Pemerintah Malaysia harus menjamin perlindungan hak-hak buruh migran, termasuk keselamatan dan keamanan mereka selama bekerja di Malaysia.

"Ganyang Malaysia - Bebaskan Buruh Migran Indonesia. Hentikan segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap buruh migran Indonesia," ujar Iqbal.

Ketiga, mereka juga meminta agar Menteri dan Wakil Menteri P2MI dicopot, pasalnya buruh memandang pemerintah Indonesia dinilai lemah dalam membela kepentingan pekerja migran.

"Sehingga Menteri dan Wakil Menteri P2MI harus bertanggungjawab dan dicopot dari jabatannya," beber dia.

Tak cukup di situ, Said Iqbal menyatakan, aksi tersebut juga merupakan bentuk solidaritas buruh Indonesia terhadap sesama pekerja yang kerap mengalami perlakuan tidak adil di luar negeri. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved