Dinsos Pandeglang Imbau Masyarakat Tak Berikan Uang Kepada Gepeng dan Anjal
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang, menghimbau kepada masyarakat Pandeglang agar tidak memberikan sumbangan kepada gelandangan dan pengemis
Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang, menghimbau kepada masyarakat Pandeglang agar tidak memberikan sumbangan kepada gelandangan dan pengemis (Gepeng) di jalan.
Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang, Ida Mulyani mengatakan, larangan tersebut dilakukan agar kebiasaan Gepeng yang ada di Pandeglang bisa teratasi, terlebih tidak menjadi kebiasaan.
"Lebih baik jangan diberikan uang, karena itu kan menjadikan mental meminta-minta," ujarnya saat di temui di ruang kerjanya, Kamis (24/4/2025).
Baca juga: Dinsos Lebak Imbau Masyarakat Tak Beri Sumbangan ke Para Gepeng di Jalanan, Ini Alasannya
"Dan jangan sampai dibenarkan dengan istilah kasihan kaitannya dengan sodakoh malah ngasih gitu," sambungnya.
Menurutnya, kebanyakan orang mengemis atau meminta-minta dijadikan sebagai profesi tetap.
Terlebih, sebagian besar di antaranya bukan warga asli Pandeglang.
"Justru yang seperti itu malah dijadikan profesi. Biasanya mereka yang beroperasi itu bukan orang Pandeglang, malah banyak dari luar daerah," ujarnya.
Ida mengaku, Dinsos Pandeglang tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan terhadap gepeng maupun anak jalanan (anjal).
Baca juga: Sehari Bisa Dapat Rp300 Ribu, Diduga Jadi Pemicu Maraknya Anjal dan Gepeng di Kota Cilegon
Sebab kewenangan tersebut berada di tangan Satpol PP.
"Kalau untuk penindakan itu ranahnya Satpol PP karena ada Perda K3. Jadi kami di Dinsos tidak bisa menangkap gepeng atau anjal kalau tidak ada laporan dari Satpol PP," katanya.
"Kami hanya fokus pada pembinaan dan rehabilitasi saja," sambungnya.
Ida mengungkapkan, modus yang kerap digunakan oleh para gepeng adalah mengandalkan belas kasihan dari masyarakat.
"Modus mereka itu memang sengaja menarik empati masyarakat, agar diberi uang di jalan," ungkapnya.
Sebagai bentuk penanganan, tambah Ida, Dinsos Pandeglang melakukan pembinaan terhadap para Gepeng dan Anjal.
Baca juga: Ratusan Pasutri Muda di Cilegon Bercerai, Sebabkan Anak-anak Terlantar
Kemudian, untuk anak-anak, Dinsos mengarahkan ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), sedangkan orang dewasa difasilitasi untuk mengikuti program kewirausahaan.
"Kalau anak usia sekolah, kita masukkan ke LKSA. Kalau orang dewasa, kita arahkan dan fasilitasi untuk ikut pelatihan kewirausahaan," pungkasnya.
Indahnya Pulau Peucang, Setetes Surga di Taman Nasional Ujung Kulon Banten |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca di Banten Hari Ini, Senin 21 Juli 2025: Serang, Cilegon, Tangerang, Pandeglang-Lebak |
![]() |
---|
Waspada! Ini 18 Titik Rawan Operasi Maung di Serang-Pandeglang Banten Hari Ini hingga 27 Juli 2025 |
![]() |
---|
Syahdunya Curug Leuwi Bumi di Banten di Malam Hari, Bisa Kemping Seru |
![]() |
---|
Program MBG di Menes-Pandeglang Beroperasi, Sasar Ibu Hamil hingga Balita: Porsi Naik Jadi 4.000 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.