Panen Padi di Wilayah Adat Kasepuhan Cisungsang, UKP Mardiono: Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono mengapresiasi pelaksanaan panen padi pada wilayah adat kasepuhan cisungsang

Editor: Ahmad Tajudin
Dok. Istimewa
TRADISI - Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono saat menghadiri Jatnika Ngamitkeun Sri Ti Bumi di Kasepuhan Cisungsang, Banten, Senin (28/4/2025). 

TRIBUNBANTEN.COM - Masyarakat di wilayah adat kasepuhan Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, baru saja menggelar panen padi, pada Senin (28/4/2025).

Sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen itu, masyarakat adat kasepuhan Cisungsang mengadakan Ritual Upacara Adat Jatnika Ngamitkeun Sri Ti Bumi.

Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono yang menghadiri acara itu, mengapresiasi pelaksanaan panen padi pada wilayah adat kasepuhan Cisungsang.

Pasalnya, masyarakat setempat mampu menghasilkan sebesar 49.300 ton per tahun (pada siklus dua kali panen).

Baca juga: Parade Budaya Nusantara di Pembukaan KMAN VI, Kasepuhan Cisungsang Banten Usung Misi Perdamaian

Menurut Muhamad Mardiono, ini merupakan salah satu bentuk kontribusi dalam mendukung terlaksananya program pemerintah Presiden Prabowo Subianto demi terwujudnya swasembada pangan.

“Bapak Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa ketahanan pangan nasional tidak bisa dilepaskan dari kedaulatan pangan lokal. Maka kedaulatan pangan lokal itu tumbuh dan berakar kuat di komunitas-komunitas adat, seperti kasepuhan cisungsang ini,” ujar Muhamad Mardiono, dalam keterangannya.

Mardiono menilai, apa yang dihasilkan pada panen tahun ini, kasepuhan Cisungsang telah membuktikan bahwa ketahanan pangan dapat terwujud bukan hanya dengan teknologi modern saja, tetapi juga melalui kearifan yang diwariskan turun-temurun.

Sebab menurut Mardiono, di dalam kearifan itu terdapat prinsip gotong royong, penghormatan terhadap tanah, dan sikap hidup sederhana namun penuh rasa syukur.

"Saya yakin nilai-nilai luhur seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi Bangsa Indonesia dalam membangun sistem pangan yang adil, mandiri, dan berkelanjutan,” katanya.

“Masyarakat adat seperti kasepuhan cisungsang juga telah membuktikan bahwa kearifan lokal bukan masa lalu yang harus ditinggalkan, tapi justru masa depan yang harus digenggam,” sambungnya.

Baca juga: Ini Alasan Desa Kanekes yang Dihuni Masyarakat Adat Baduy Lebak-Banten, Tolak Dana Desa Rp2,5 M

Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini berkomitmen bahwa pemerintah akan terus hadir bagi masyarakat adat untuk memastikan hak masyarakat adat terpenuhi.

“Kami pemerintah akan terus hadir, mendampingi, dan memastikan hak masyarakat adat dalam mengelola lahan, benih, serta sistem pangannya dihormati dan dilindungi," ucapnya.

"Karena sejatinya ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama. Dapat dimulai dari kearifan lokal, dipupuk oleh semangat gotong-royong, dan ritual dalam bentuk kemandirian dan keberlanjutan,” tambahnya.

Dalam kesempatan ini, sebagai bentuk apresiasi Muhamad Mardiono  memberikan bantuan hand traktor, pupuk, hingga juga bibit peternakan sebagai modal untuk pertanian sirkular terintegrasi.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved