Polisi Turun Tangan Tertibkan Bendera Ormas yang Bertebaran di Tangerang
Jalanan di Kota dan Kabupaten Tangerang mendadak tampak lebih bersih dalam beberapa hari terakhir.
TRIBUNBANTEN.COM - Jalanan di Kota dan Kabupaten Tangerang mendadak tampak lebih bersih dalam beberapa hari terakhir.
Melansir WartaKotaLive.com, hal ini bukan karena program penghijauan atau kerja bakti massal, melainkan karena operasi penertiban puluhan atribut organisasi kemasyarakatan (ormas) yang sebelumnya marak terpasang di berbagai sudut kota.
Operasi ini dipimpin langsung oleh jajaran Polres Metro Tangerang Kota dan berlangsung secara serentak di 12 wilayah hukum kepolisian sektor (polsek) di bawahnya.
Baca juga: Viral Kadin-Ormas di Cilegon Minta Proyek Rp 5 Triliun, Kapolres Ultimatum Tak Boleh Ada Ancaman
Total, sebanyak 72 bendera dan atribut ormas berhasil diturunkan, dengan konsentrasi penertiban tertinggi terjadi di dua kecamatan yang dikenal cukup padat dan dinamis tepatnya di Kecamatan Benda dan Kecamatan Ciledug.
Di masing-masing kecamatan tersebut, polisi menemukan setidaknya 18 atribut ormas yang berdiri mencolok di pinggir jalan, di tiang listrik, atau bahkan di depan fasilitas umum.
“Penertiban atribut ormas dilakukan secara serentak di 12 wilayah hukum polsek jajaran. Paling banyak ditemukannya atribut ormas adalah di wilayah Ciledug dan Benda,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho pada Rabu (14/5/2025).
Kekhawatiran dan Kesan Kuasa Wilayah
Tak sekadar soal estetika kota, keberadaan bendera-bendera tersebut dinilai memicu kekhawatiran publik.
Masyarakat menilai pemasangan simbol-simbol ormas itu bukan sekadar bentuk eksistensi, tetapi sudah masuk ke ranah demonstrasi kekuasaan wilayah yang secara implisit menciptakan ketegangan sosial.
Tidak sedikit warga yang merasa enggan untuk melintasi area-area tertentu karena merasa sedang diawasi atau dikuasai oleh kelompok tertentu.
Kapolres Zain menjelaskan bahwa simbol-simbol ormas tidak boleh memberikan kesan intimidasi ataupun menunjukkan dominasi wilayah.
Negara, menurutnya, hadir untuk menjamin bahwa tidak ada satu kelompok pun, baik formal maupun informal yang berhak menyatakan kepemilikan atas ruang publik.
“Tidak boleh ada simbol ormas yang mengintimidasi atau menciptakan kesan penguasaan wilayah,” tegasnya. “Penertiban ini juga sebagai bentuk kehadiran negara terhadap semua kelompok. Kami lakukan ini secara tegas namun tetap humanis.” Ujar Kapolres Zain.
Operasi Simpatik Namun Tegas
Operasi penertiban ini memang dilakukan dengan pendekatan yang mengutamakan dialog. Polisi tidak serta merta mencopot atribut secara sepihak tanpa komunikasi.
Warga Ungkap Detik-detik Rumah Menkeu Sri Mulyani Dijarah, Dua Kali Diserbu dalam 2 Jam |
![]() |
---|
Suasana Rumah Menkeu Sri Mulyani Pasca Dijarah Massa |
![]() |
---|
Ini Daftar Barang yang Diambil oleh Massa saat Jarah Rumah Sri Mulyani |
![]() |
---|
Kondisi Rumah Nafa Urbach dan Sri Mulyani di Tangsel Banten Usai Didatangi dan Dijarah |
![]() |
---|
Usai Rumah Sri Mulyani, Kini Kediaman Nafa Urbach di Tangsel Dijarah Massa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.