Konflik Lahan

Koramil Cimanggu Bantah Lakukan Intimidasi Terhadap Warga Rancapinang Pandeglang

Koramil Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, membantah jika anggotanya melakukan intimidasi kepada warga Desa Rancapinang. 

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Misbahudin
Komando Rayon Militer (Koramil) Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, membantah jika anggotanya melakukan intimidasi kepada warga Desa Rancapinang.  

Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Komando Rayon Militer (Koramil) Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, membantah jika anggotanya melakukan intimidasi kepada warga Desa Rancapinang

Berdasarkan informasi, terjadi ketegangan antara warga Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu dengan TNI AD, pada saat warga mendatangi lokasi rencana pembangunan Bataliyon Teritorial Pembangunan (TP). 

Namun, kedatangan warga langsung dihadang oleh beberapa oknum anggota TNI AD dengan membawa senjata laras panjang. 

Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Kapten Inf, Supandi menyampaikan, tidak ada intimidasi terhadap warga, melainkan hanya bertugas mengamankan yang sesuai dengan SOP. 

Terlebih kedatang puluhan warga ke lokasi tidak ada izin. 

"Kalaupun kami bawa senjata itu bukan untuk apa-apa itu hanya SOP kami. TNI itu kan perlengkapannya seperti itu, salah satunya, saya juga bawa perlengkapan," ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (12/6/2025). 

"Tidak ada maksud apapun, karena itu perlengkapan kita. Dimanapun perlengkapan tentara ya itu," sambungnya. 

Sementara itu, Hanapi warga setempat membenarkan bahwa pihaknya dihalang oleh anggota TNI AD dengan senjata laras panjang. 

Kejadian tersebut terjadi, pada saat warga meminta menghentikan sementara alat berat. 

"Bahasanya gak nakut-nakutin. Tapi senjatanya di gerak-gerakin," ujarnya. 

"Cuma itu termasuk nakut-nakutin, sama aja," sambungnya. 

Selain itu, kata dia, anggota TNI juga merebut salah satu handphone milik warga yang merekam kejadian itu. 

Bahkan, handphone warga juga diancam akan dibanting. 

"Handphone direbut hampir dibanting, katanya saya banting ini handphone. Kalau mereka bebas rekam kita, tapi kita tidak boleh," katanya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved