Pihak Perusahaan Bantah Lakukan Intimidasi Petani di Cikulur yang Menggarap Lahan Perkebunan Karet

Pihak PT Cibiuk buka suara terkait peristiwa dugaan intimidasi atau ancaman terhadap sejumlah warga Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten, menggarap lahan

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Misbahudin
LAHAN KARET - Sebanyak 30 orang warga Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten, menggarap lahan milik perkebunan karet, Kamis (17/7/2025).  

"Mayoritas warga setempat. Dan intinya kami juga ingin membantu masyarakat, tapi dengan cara yang baik. Tidak saling menjelekkan satu sama lain, apalagi sampai ada keributan," katanya. 

Ia berharap, kepada warga yang menggarap agar sabar terlebih dahulu, sebelum ada kemufakatan bersama sesuai prosedur.

"Intinya sabar dulu, kita bahas baik-baik. Supaya semuanya nyaman, jangan main serobot sana sini, tapi tidak jelas," pungkasnya. 

Sebelumnya, Eep, salah satu warga di antara penggarapan lahan perkebunan karet menyampaikan, sekelompok OTK tersebut secara tiba-tiba mendatangi gubuk peristirahatan petani dan melakukan ancaman dengan golok. 

"Mereka datang mengacungkan golok mengancam kami, semuanya pada bawa golok supaya bubar. Gubuknya kami juga di hancurkan," ujarnya, Rabu (16/7/2025). 

Ia menyebutkan, jumlah OTK yang datang mengancam para petani sebanyak 100 orang. 

"Yang datang 100 orang waktu itu," katanya. 

Menurutnya, kelompok OTK membubarkan petani, lantaran tidak terima lahan perkebunan karet dimanfaatkan warga. 

"Mungkin kami dianggap menganggu perkebunan," ujarnya. 

Ia mengungkapkan, warga mulai menggarap lahan perkebunan karet sejak tahun 2020, dengan cara memanfaatkan gawangan karet.

"Kita tanami pisang, jagung, kacang dan bibit kelapa dan lainya, dari tahun 2020," ujarnya.

Ia mengaku tidak mengetahui jumlah lahan yang digarap warga, dikarenakan warga hanya memanfaatkan lahan sementara untuk ditanami pertanian. 

"Kalau luas tidak tahu, jadi kami hanya menggarap dan tidak mengukur lahan yang digunakan," ucapnya. 

Kata dia, jumlah warga yang menggarap lahan perkebunan karet ada sebanyak 30 orang.

"Ada 30 orang yang garap, semuanya warga Kecamatan Cikulur," katanya. 

Tak hanya itu, warga juga sempat melakukan mediasi bersama pihak perkebunan, namun tidak menemukan titik temu. 

"Nah akhirnya kami larikan ke Polres Lebak, dan melaporkan terkait peristiwa itu," tandasnya.

 

Sumber: Tribun Banten
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved