Berita Pemkot Serang
Kasus HIV di Kota Serang Tinggi, Wakil Wali Kota Sebut 3 Masalah Besar: Salah Satunya Aplikasi Hijau
Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Serang mencapai 559 orang pada tahun 2025.
Penulis: Muhamad Rifky Juliana | Editor: Ahmad Tajudin
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky Juliana
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Serang mencapai 559 orang pada tahun 2025.
Kasus tersebut didominasi akibat hubungan seksual sesama jenis.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit, sehingga orang yang terinfeksi menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
Jika tidak diobati, HIV akan terus merusak sistem kekebalan tubuh hingga mencapai tahap akhir yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah dan tidak dapat melawan infeksi oportunistik yang biasanya tidak berbahaya bagi orang sehat.
Baca juga: 559 Kasus HIV Ditemukan di Kota Serang, Didominasi Akibat Hubungan Sesama Jenis
Selain itu, menurut Wakil Wali Kota Serang Nur Agis Aulia disebabkan juga dari tiga masalah, yaitu judi online (judol), pinjaman online (pinjol) dan aplikasi hijau.
"Kita konsen mau mengevaluasi terkait kenaikan HIV. Jadi ada 3 masalah besar, judol, pinjol sama aplikasi hijau," katanya, Kamis (14/8/2025).
Aplikasi hijau adalah istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada aplikasi MiChat.
Istilah ini muncul karena ikon aplikasi MiChat yang berwarna hijau. Aplikasi ini pada dasarnya adalah aplikasi perpesanan instan yang memungkinkan pengguna untuk mengobrol, berbagi foto, dan bertemu orang baru di sekitar mereka melalui fitur "People Nearby".
Namun, di Indonesia, "aplikasi hijau" atau MiChat sering dikaitkan dengan penyalahgunaan, terutama untuk transaksi prostitusi online dan penipuan. Hal ini membuat istilah tersebut memiliki konotasi negatif di mata banyak orang.
Dalam persoalan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang akan menggandeng stakeholder, pesantren, tokoh ulama serta unsur masyarakat.
"Makanya saya bilang kita harus konsen pembangunan fisik karakter, saya menekankan adalah kunci perubahan di Kota Serang adalah SDM nya unggul," ucap Agis.
Ia menegaskan hal tersebut bagian upaya Pemkot Serang untuk mencegah peningkatan HIV di Kota Serang.
Baca juga: Daftar 40 Desa di Banten Paling Tinggi Terima Dana Desa 2025 di Serang, Lebak, Pandeglang-Tangerang
"Makanya perlu pendidikan karakter untuk SDM nya unggul, supaya mengurangi pergaulan bebas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Ahmad Hasanudin mengatakan Pemkot Serang bersama OPD fokus terhadap penanggulangan serta pencegahan terjadinya penyakit-penyakit tersebut melalui sosialisasi dan edukasi di kanal media pemerintahan.
| Budi Rustandi Ungkap Dasar Putus Kontrak Pengelolaan Pasar Induk Rau dengan PT Pesona Banten Persada |
|
|---|
| Emak-emak Pelaku UMKM Festival Kaibon Heboh, Dagangannya Diborong Wali Kota Serang |
|
|---|
| Wali Kota Budi Komitmen Sulap Kawasan Royal Jadi Pusat Ekonomi Baru di Ibu Kota Provinsi Banten |
|
|---|
| DPMPTSP Kota Serang Genjot Investasi di Sektor Perdagangan dan Jasa |
|
|---|
| Pemkot Serang Diminta Terapkan Sistem Merit dan Manajemen Talenta ASN |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.