Profil dan Perjalanan Hidup Ishak Sidik, Anggota DPRD Banten, Waktu SMP Bercita-cita Jadi Dokter

Ini adalah periode ketiga Ishak Sidik jadi anggota DPRD Banten.  Sebelumnya, pada 2009 menjadi anggota DPRD Kabupaten Serang

Editor: Wawan Perdana
Tribunbanten.com
Anggota DPRD Banten, Ishak Sidik saat diwawancarai di Ruangan Fraksi PAN, Rabu (12/11/2025). 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG-Ishak Sidik, saat ini duduk di Komisi IV DPRD Provinsi Banten.  Ia adalah ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Banten.

Ini adalah periode ketiga Ishak Sidik jadi anggota DPRD Banten.  Sebelumnya, pada 2009 menjadi anggota DPRD Kabupaten Serang.

Berikut wawancara Tribunbanten.com dengan Ishak Sidik mengenai perjalanan hidupnya, Rabu (12/11/2025).

Kisah Kecil

Ishak Sidik lahir tahun 1973 di Desa Pulau Ampel, Kabupaten Serang, Banten. Anak keempat dari enam bersaudara ini lahir di keluarga sederhana. 

Sang ayah bekerja sebagai tukang pangkas rambut. Sedangkan ibu, berjualan nasi di pasar.

Ketika mengenang masa kecilnya, Ishak selalu merasa terharu.

Sebenarnya Ishak tidak berpikir akan menjadi anggota DPRD.

Sebab pada waktu sekolah saja, harus berjuang keras. Ia ke sekolah harus menempuh perjalanan 7 kilometer pakai sepeda.

Waktu SMP, Ishak mengaku pernah tinggal di rumah guru. Saat itu katanya, banyak guru masih lajang asal Bandung.

"Saya dilihat capek bolak-balik naik sepeda, ditawari ikut tinggal bersama guru," ujar Ishak.

Setamat SMP, Ishak sempat tes masuk Sekolah Pendidikan Kesehatan (SPK) di Serang. Saat tes SPK, Ishak dinyatakan lulus. 

Ishak menjelaskan, saat itu sangat banyak orang yang berminat masuk SPK. Sebab, lulusan sekolah itu bisa langsung bekerja jadi pegawai rumah sakit.

"Saya diminta tinggal di asrama. Biaya awal masuk Rp350 ribu kemudian iuran bulanan Rp60 ribu. Orangtua jual sawal demi anaknya sekolah," katanya.

Dari hasil jual sawah itu, Ishak mampu membayar uang masuk Rp350 ribu. Tetapi ia kembali berpikir, bagaimana dengan iuran bulanan yang harus selalu dibayar?

"Bapak saya tukang potong rambut, saya hitung tidak sanggup bayar Rp60 ribu per bulan," ujar Ishak, mengingat momen itu.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved