MPLS Sekolah Rakyat Kota Serang Dimulai, Wawali Ajak Orang Tua Aktif Dampingi Anak

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Terintegras (SRT) Kota Serang resmi dimulai pada Selasa (30/9/2025)

Penulis: Muhamad Rifky Juliana | Editor: Abdul Rosid
Muhamad Rifky Juliana/TribunBanten.com
Momen pembukaan MPLS Sekolah Rakyat Terintegras Kota Serang di BBLKI pada Selasa (30/9/2025). Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis tekankan peran orang tua dan adaptasi siswa agar sukses jalani pendidikan. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky Juliana

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Terintegras (SRT) Kota Serang resmi dimulai pada Selasa (30/9/2025).

MPLS SRT Kota Serang ini berlangsung selama empat belas hari dan digelar di Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Serang.

Program ini menyasar warga dari kategori desil 1 dan 2 di enam kecamatan di Kota Serang.

Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mendukung keberhasilan anak-anak di sekolah rakyat ini.

Baca juga: TERNYATA Segini Uang Pensiunan Sri Mulyani Usai Resmi Tak Jadi Menkeu

"Yang paling penting itu semangat dan dukungan dari orang tuanya. Supaya mereka bisa memberikan motivasi ke anaknya biar betah. Karena kan mungkin ada transisi, biasa tidur sama orang tua, sekarang tidur sama teman baru. Jadi kerja sama orang tua dan guru itu penting supaya adaptasi anak berjalan lancar," ujarnya.

Agis berharap, SRT bisa menjadi tempat lahirnya calon pemimpin masa depan dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.

"Sekarang mereka sudah punya akses pendidikan yang berkualitas. Harapannya, dari sini muncul pemimpin-pemimpin masa depan Kota Serang," ucap Agis.

Penambahan kuota akan menyesuaikan dengan hasil pemetaan dari Kementerian Sosial (Kemensos).

"Kita hanya siapkan data, pemetaan, dan kuota ditentukan Kemensos. Kalau pun ada penambahan, itu dilakukan saat tahun ajaran baru," jelasnya.

Soal kesehatan siswa, pihak sekolah sudah bekerja sama dengan Puskesmas Banten Girang untuk pemantauan dan pemeriksaan rutin.

"Kalau ada yang sakit, guru dan kepala sekolah akan pantau. Sudah ada antisipasi kerja sama dengan puskesmas, termasuk cek kesehatan gratis," tutur Agis.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, menjelaskan bahwa kegiatan MPLS berlangsung selama dua minggu, mencakup pengenalan lingkungan sekolah, olahraga pagi, sarapan bersama, hingga pembinaan kedisiplinan yang melibatkan Koramil setempat.

"Kita juga melibatkan wali asuh dan wali asrama. Satu wali asuh membina 10 siswa, termasuk mengawasi agar tidak terjadi bullying," ujarnya.

Terkait latar belakang siswa, Ibra menegaskan mereka bukan anak jalanan, melainkan anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang sebagian besar sempat putus sekolah atau berasal dari keluarga yang sangat tidak mampu.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved