Sosok Bidan Aya, Wali Murid SDIT Al Izzah Serang Viral Tolak Program Makan Bergizi Gratis

Sosok Bidan Aya, wali murid SDIT Al Izzah Serang, mendadak viral setelah menolak penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah anaknya.

Editor: Abdul Rosid
Kolase
Sosok Bidan Aya, wali murid SDIT Al Izzah Serang, mendadak viral setelah menolak penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah anaknya. 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Sosok Bidan Aya, wali murid SD Islam Terpadu (SDIT) Al Izzah Serang, mendadak viral setelah menolak penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah anaknya.

Penolakan ini mencuat lewat sebuah video yang beredar di media sosial saat audiensi antara wali murid, pihak yayasan sekolah, dan Wali Kota Serang Budi Rustandi.

Program Unggulan Prabowo-Gibran

Sebagai informasi, MBG merupakan program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang mulai berjalan sejak 6 Januari 2025.

Program ini bertujuan meningkatkan status gizi pelajar, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita dengan penyediaan makanan bergizi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Baca juga: KLH Bakal Gugat Dua Pabrik di Cikande yag Diduga Jadi Biang Pencemaran Radioaktif

Namun, pelaksanaannya beberapa kali menuai sorotan publik, terutama setelah muncul kasus dugaan keracunan makanan MBG di sejumlah daerah.

Alasan Penolakan Bidan Aya

Dalam video viral, Bidan Aya menyampaikan keberatan karena program MBG di SDIT Al Izzah Serang dijalankan tanpa persetujuan penuh dari yayasan maupun orang tua murid.

Ia mengungkap, surat angket persetujuan justru diberikan setelah menu makanan MBG lebih dulu dibagikan kepada para siswa.

“Program ini jalan dulu, baru kami terima surat angket persetujuan. Seharusnya mekanismenya jelas sejak awal,” kata Bidan Aya.

Menyinggung Latar Belakang Ekonomi Orang Tua

Dalam pernyataannya, Bidan Aya juga menyinggung kondisi ekonomi sebagian besar orang tua murid di sekolah tersebut.

Menurutnya, mayoritas wali murid memiliki kemampuan finansial tinggi sehingga tidak membutuhkan program MBG.

“Maaf, sebagian besar anak-anak Al Izzah sopirnya satu-satu. Kalau kumpul wali murid rata-rata bawa Pajero atau Fortuner harga Rp700 juta. Sopirnya digaji Rp3 juta sebulan,” ujar Bidan Aya dalam video yang viral di media sosial.

Bidan Aya langsung mengucapkan permintaan maaf dan klarifikasi dari sikapnya yang viral di media sosial.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved