Gubernur Andra dan Wali Kota Budi Tinjau Frontage Unyur, Pembangunan Dimulai Akhir 2025

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky Juliana

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Gubernur Banten Andra Soni dan Wali Kota Serang Budi Rustandi meninjau lokasi pembangunan Frontage Unyur pada Rabu (19/11/2025).

Diketahui, pembangunan Frontage Unyur telah direncanakan sejak 2023, namun baru dapat direalisasikan pada 2025.

Hal itu terjadi karena kondisi fiskal yang belum memadai sehingga pembangunan sempat mengalami kendala.

Baca juga: Ikuti Arahan Menkeu Purbaya, Wali Kota Serang Dorong OPD Percepat Belanja Daerah

“Frontage Unyur melintasi jalur kereta api dan sudah direncanakan lama, tetapi belum bisa tereksekusi karena beberapa hal, salah satunya faktor fiskal,” kata Andra.

Sementara itu, Wali Kota Serang Budi Rustandi mengatakan peninjauan ini merupakan langkah awal kolaborasi antara Pemkot Serang dan Pemprov Banten.

“Sore hari ini saya mendampingi Pak Gubernur. Beliau ingin mengetahui apa saja program yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Serang. Alhamdulillah saya merasa terbantu karena kita akan membangun frontage yang dikerjakan oleh provinsi,” kata Budi.

Ia menyampaikan bahwa izin pembangunan Frontage Unyur sebenarnya sudah diterbitkan oleh Kemenhub pada 2023, namun belum berjalan hingga saat ini.

“Saya sebagai wali kota sempat mendapat teguran dari Kemenhub karena izinnya sudah diberikan sejak 2023, tetapi belum terbangun. Alhamdulillah saya tertolong dengan bantuan dari Pak Gubernur Andra Soni,” ujarnya.

Budi menjelaskan bahwa pembangunan Frontage Unyur sangat penting bagi masyarakat karena dapat mengurai kemacetan.

“Frontage itu sangat penting. Jika arus tidak dialihkan ke frontage, kemacetan bisa luar biasa nantinya,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala DPUPR Banten Arlan Marzan mengungkapkan bahwa pembangunan Frontage Unyur Kota Serang telah dianggarkan dalam APBD Banten 2026 sebesar Rp25 miliar.

“Alhamdulillah Pak Gubernur telah menganggarkan pembangunan Frontage Unyur Kota Serang pada tahun 2026 dengan nilai anggaran Rp25 miliar,” katanya.

Sedangkan untuk pelaksanaan pembangunan, lanjut Arlan, proses tender akan dimulai pada Desember 2025.

“Desember 2025 sudah tender, Januari–Februari 2026 kita mulai pengerjaan,” jelasnya.

Ia menambahkan, sesuai arahan Kementerian Perhubungan, pekerjaan harus mulai beroperasi pada akhir Desember 2025.

“Pelaksanaan pengerjaan diperkirakan berlangsung 9 hingga 10 bulan. Insya Allah sesuai target dari Kementerian Perhubungan,” tandasnya.