Potret Korban Bencana Alam 2020 di Lebakgedong, Sudah Hampir Enam Tahun Nelangsa Tinggal di Huntara

Rencana pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga korban bencana alam tahun 2020 di Kecamatan Lebakgedong, Lebak, gagal dilaksanakan tahun 2020

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Misbahudin
Warga yang tinggal di hunian sementara (huntara) di Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, mengaku kecewa lantaran pembangunan hunian tetap (huntap) tidak jadi dibangun. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Berikut potret terbaru suasana di hunian sementara (Huntara) di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten.

Huntara ini menjadi tempat singgah para warga korban bencana alam tahun 2020 lalu, yang hingga kini masih nelangsa tinggal di gubuk reyot.

Sejak bertahun-tahun mereka tinggal di sana, warga sempat dijanjikan akan dibuatkan hunian tetap (huntap) oleh pemerintah daerah. Namun hingga kini hunian tersebut tak kunjung dibuatkan.

Berdasarkan pantauan TribunBanten.com di lokasi, Minggu (26/10/2025) tampak berjejer tenda biru yakni huntara yang ditempati warga selama enam tahun hanya menggunakan atap dari terpal sebagai penghalang hujan dan panas. 

Mereka tidur bersama keluarganya di dalam gubuk beratap dinding dari terpal menyerupai rumah. 

Bahkan, terpal yang menjadi atap sebagian sudah ada yang keropos dan rusak, lantaran termakan usia. 

Saat masuk ke bagian dalam  huntara mereka, terdapat peralatan rumah tangga terlihat seadaanya. Kamar tidur, hanya di skat menggunakan trepal sebagai penghalang pintu kamar. 

Baca juga: Bertahun-tahun Menanti, Warga Huntara di Lebakgedong Kecewa Huntap Tak Jadi Dibangun Tahun Ini

Lahan untuk pembangunan huntap 221 KK yang sempat dikunjungi oleh Gubernur Banten, Andra Soni dan Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya waktu itu, masih terlihat utuh seperti hutan dan masih perbukitan.

Jarak huntara ke sekolah diperkirakan kurang lebih satu kilometer dengan kondisi akses jalan tanah.  

Rencananya, akses jalan ke huntara dari jalan raya akan dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. 

"Jadi selama enam tahun kita tinggal di tenda ini. Panas ke panasan, hujan ke hujanan. Ya mau gimana lagi," ujar Cici, warga yang tinggal di huntara

 

Cici mengaku, hanya bisa pasrah dengan keadaan yang dirasakannya selama enam tahun tinggal di huntara meskipun terasa berat. 

"Mau gimana lagi, janji ya hanya tinggal janji yang kami terima selama enam tahun. Bayangkan gimana coba rasanya tinggal ditempat seperti ini," ucapnya. 

"Kadang kalau malem kedinginan, tapi mau gimana lagi pada akhirnya terpaksa nyaman," sambungnya. 

Cici juga mengaku kaget, lantaran pembangunan huntap tidak jadi dilaksanakan tahun 2025. 

"Kaget, soalnya kami sangat berharap punya huntap seperti  tetangga kami di Jawa Barat. Mereka mah sudah punya huntap satu tahun juga, lah kita belum ada sampai sekarang," ujarnya. 

Baca juga: Jadwal Pemeliharaan Listrik di Serang, 27-31 Oktober 2025 Mulai Pukul 09.00 WIB : Ini Lokasinya

"Katanya janjinya tahun ini,  nyatanya tidak jadi juga. Padahal kalau pejabat ke sini,  katanya tahun ini. Kita mah udah ngarep banget," sambungnya. 

Dirinya berharap kepada Presiden Prabowo Subianto, agara dapat membantu proses pembangunan huntap warga Lebakgedong.

"Mudah-mudahan Pak Presiden dapat dorongan hati bisa bantu kami di sini. Soalnya kami sudah bosen dijanjikan terus-menerus," pungkasnya.

Seperti diketahui, rencana pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga korban bencana alam tahun 2020 di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, gagal dilaksanakan pada tahun 2025.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Lebak, Lingga Segara, saat dikonfirmasi pada Minggu (26/10/2025).

Setidaknya ada sebanyak 221 kepala keluarga (KK) korban bencana di Lebakgedong hingga kini masih menempati hunian sementara (huntara) yang dibangun pasca-bencana tahun 2020 silam. 

Bencana alam tersebut tidak hanya berdampak terhadap Kabupaten Lebak, Banten, namun Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang bersebelahan dengan Kecamatan Lebakgedong juga ikut terdampak atas peristiwa tersebut. 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved