Pulihkan Mental Siswa SMAN 1 Cimarga, Dinsos Lebak Turun Beri Pendampingan Psikososial

Pasca peristiwa viral, Dinsos Lebak turun langsung memberikan pendampingan psikososial kepada siswa SMAN 1 Cimarga yang terdampak secara emosional

Penulis: Misbahudin | Editor: Abdul Rosid
Misbahudin/TribunBanten.com
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Lebak, Neti Sulistiowati, mengatakan pihaknya telah melaksanakan kegiatan LDP di sekolah tersebut selama satu hari. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebak memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) kepada para siswa SMA Negeri 1 Cimarga, Minggu (2/11/2025).

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pemulihan kondisi fisik, sosial, dan psikologis para siswa setelah peristiwa viral yang terjadi pada Oktober lalu.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Lebak, Neti Sulistiowati, mengatakan pihaknya telah melaksanakan kegiatan LDP di sekolah tersebut selama satu hari.

“Hanya satu hari, tapi ke depan kami akan mengadakan LDP lanjutan. Untuk waktunya belum bisa diinformasikan,” kata Neti kepada TribunBanten.com, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Daftar Provinsi dengan Penduduk Miskin Terbanyak 2025: Juara Pertama Papua, Banten Nomor Berapa?

Menurutnya, kegiatan pendampingan dilakukan oleh dua petugas psikososial dari Dinsos Lebak dan satu petugas dari Dinsos Provinsi Banten.

Lanjut, LDP hanya diberikan kepada siswa kelas tiga yang sebagian besar terdampak langsung.

"Harusnya seluruh siswa, karena kita hanya tiga orang, maka diprioritaskan untuk siswa yang terdampak langsung kelas tiga," katanya. 

Dalam kegiatan tersebut, para siswa mendapat berbagai materi pendampingan, seperti permainan edukatif, motivasi, serta sesi menulis pesan atau ungkapan perasaan sebelum dan sesudah mengikuti LDP.

"Jadi meringankan apa yang menjadi beban mereka (siswa) dengan informasi-informasi dan kejadian-kejadian yang mereka terima pada saat itu," ungkapnya. 

"Setiap siswa curhat ke petugas LDP itu, setiap apa yang dirasakannya mereka curhat," sambungnya. 

Menurut Neti, kekhawatiran para siswa juga berkaitan dengan setelah kelulusan sekolah.  

"Informasi soal lulusan SMAN 1 Cimarga tidak bisa kuliah, dan bekerja. Nah itu lah yang jadi beban pikiran mereka, karena masa depan mereka masih panjang yah," ujarnya. 

"Itu lah yang harus kita pulihkan mereka sedikit-sedikit. Karena mereka sebentar lagi akan ujian kelas tiga," sambungnya. 

Neti mengkalim, bahwa setelah dilakukannya psikososial para siswa sudah bisa survive.

"Alhamdulillah apa yang menjadi beban mereka lebih ringan," ucapnya.

"Sebelum dan sesudah mengadakan LDP, mereka ada yang bilang sudah bisa tidur. Alhamdulillah sudah ringan," sambungnya. 

Terkait tindakan guru, Neti menyarankan kepada Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten. 

"Penanganannya emosi dan mental mereka," katanya. 

Neti berharap, sekolah dapat mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang ada di lingkungan sekolah nya masing-masing. 

Tambah dia, keberadaan guru BK di lingkungan sekolah juga sangat penting, agar para siswa bisa menyampaikan keluh kesahnya ketika timbul masalah di sekolah.

"Kalau tahap itu dihilangkan, maka akan kejadian seperti ini. Karena tidak sesuai dengan SOP aturan yang ada di sekolah," ujarnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved