Sawah Milik Warga di Desa Sangiangtanjung Lebak Rusak, Diduga Akibat Tertutup Tanah Urugan Galian C 

Sawah milik para petani yang berlokasi di Blok Cipangku, Desa Sangiangtanjung, Kecamatan Kalanganyar, Lebak, dilaporkan rusak diduga tertutup tanah

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Misbahudin
SAWAH - Potret sawah milik para petani yang berlokasi di Blok Cipangku, Desa Sangiangtanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, dilaporkan rusak diduga tertutup tanah terbawa air hujan yang berasal dari lokasi galian C, Minggu (23/11/2025) 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Sawah milik para petani yang berlokasi di Blok Cipangku, Desa Sangiangtanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, dilaporkan rusak diduga tertutup tanah  terbawa air hujan yang berasal dari lokasi galian C. 

Berdasarkan pantauan TribunBanten.com di lokasi pada Minggu (23/11/2025), terlihat beberapa sawah mengalami kerusakan akibat tertutup tanah yang diduga berasal dari lokasi galian C tersebut. 

Padi yang baru ditanam para petani, rusak lantaran tertutup tanah urugan yang terbawa dari lokasi galian C. 

Salah satu petani yang terdampak sawahnya, Kamran (66), warga Kampung Cikadueun Desa Sangiangtanjung mengaku, sawahnya yang baru saja ditanami padi kini sebagian tertutup tanah.

"Sawah saya tertutup tanah dari pengurugan menggunakan beko dan dozer. Ini buktinya, padi baru tanam langsung rusak tertutup tanah," ujarnya. 

Kamran mengatakan, setidaknya ada enam kotak sawah miliknya terdampak tanah yang terbawa air, dua di antaranya bahkan sudah tidak bisa ditanami lagi. 

"Lihat saja tuh, ada enam kotak sawah yang terdampak. Yang aman cuma dua kotak doang," katanya.  

Baca juga: Jadwal Pemeliharaan Listrik di Serang-Banten Hari Ini, Selasa 24 November 2025 Mulai Pukul 09.00 WIB

Menurut Kamran, bukan hanya sawahnya yang terdampak, namun beberapa petani lain juga mengalami hal yang sama. 

Warga khawatir, jika tidak segera ditangani oleh pihak terkait, maka kerusakan akan semakin meluas dan merugikan petani. 

"Kalau tidak segera ditangani, sawah-sawah di sini bisa hancur semua," ujarnya. 

Lebih lanjut, Kamran mengungkapkan, kerusakan pada sawah milik warga semenjak keberadaan aktivitas galian C di wilayah tersebut.

"Dulu tidak seperti ini. Ini kan sebenarnya lahan perbukitan. Sejak ada aktivitas galian yang dilakukan pemilik lahan, sawah di sini jadi rusak karena tertimbun tumpahan tanah," ungkapnya. 

Kamran mengaku, sudah melakukan upaya musyawarah dengan pemilik lahan di Kantor desa, namun hingga kini belum ada penyelesaian.

"Katanya mau diselesaikan, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut," ucapnya.

Akibat kerusakan itu, Kamran mengestimasi kerugian mencapai sekitar Rp5 juta.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved