Profil Brigjen Pol Helfi Assegaf, Diangkat Jadi Kapolda Lampung, Pernah Bongkar Merek Beras Oplosan

Profil dan sosok Brigjen Pol Helfi Assegaf, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri yang dikabarkan diangkat menjadi Kapolda Lampung

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Tajudin
Dok. Bareskrim Polri/Tribunnews
Berikut ini informasi tentang profil dan sosok Brigjen Pol Helfi Assegaf, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri yang dikabarkan diangkat menjadi Kapolda Lampung. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini informasi tentang profil dan sosok Brigjen Pol Helfi Assegaf, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri yang dikabarkan diangkat menjadi Kapolda Lampung.

Pengangkatan Brigjen Pol Helfi Assegaf sebagai Kapolda Lampung itu, setelah beredar Surat Telegram Kapolri yang kembali melakukan rotasi besar di lingkungan Polri melalui Nomor ST 2192/IX/KEP/2025 tertanggal 24 September 2025. 

Dalam keputusan itu, Irjen Pol Helmy Santika yang saat ini menjabat Kapolda Lampung dimutasikan menjadi Pati Itwasum Polri, sehingga posisi Kapolda Lampung, diisi oleh Brigjen Pol Helfi Assegaf.

Baca juga: Profil Brigjen Pol Djuhandhani Diangkat Jadi Kapolda Sulsel, Dulu Pernah Klaim Ijazah Jokowi Asli

Brigjen Pol Helfi Assegaf merupakan Ketua Satgas Pangan Polri yang sempat bongkar temuan adanya merek beras oplosan.

Selain jabat Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen Helfi Assegaf sehari-hari bertugas sebagai Dirtipideksus Bareskrim Polri.

Profil Brigjen Pol Helfi Assegaf 

Brigjen Helfi Assegaf merupakan Jenderal Bintang 1 lulusan Akademi Kepolisian ( Akpol ) tahun 1992.

Brigjen Helfi Assegaf lahir di Blitar, Jawa Timur, 22 April 1970.

Alumni SMA Negeri 1 Malang.

Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuh Helfi Assegaf antara lain, yakni PTIK (2004-2005), Sespimen (2008), dan Sepimti (2018).

Sementara pendidikan kejuruan yang pernah ditempuh Helfi antara lain yakni Perwira Khusus Reserse Pusdik Reskrim Polri, Management Investigattion DOJ USA, Financial Investigation Apeldoorn – Belanda, Complex Financial Investigation – Ilea Thailand, Money Laundring Investiigation JCLEC, dan Trainer For Money Laundring Investigation – Jclec.

Nama lengkap berikut dengan gelarnya yaitu Brigjen Pol. Helfi Assegaf, S.H., S.I.K., M.H.

Baca juga: Profil Brigjen Hengki, Kapolda Banten Baru Pengganti Irjen Suyudi, Intip Harta dan Jenjang Kariernya

Perjalanan karier

Karier Brigjen Helfi Assegaf telah malang melintang di Polri.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diemban Helfi Assegaf.

Helfi tercatat pernah menjabat sebagai Pamapta Res Metro Bekasi PMJ, Kanit IV Sat Intelpam Res Metro Bekasi PMJ, Kanit Jatanras Sat Reskrim Metro Bekasi PMJ, Kapolsek Bantar Gebang Res Metro Bekasi PMJ, Wakasat Reskrim Res Metro Bekasi PMJ, dan Kasat Reskrim Res Metro Bekasi PMJ.

Selain itu, Helfi Assegaf juga sempat menduduki posisi sebagai Kapolsek Ciputat Res Metro Jaksel PMJ, Kasat Reskrim Res Metro Depok PMJ, Kapusdalops Res Metro Tangerang PMJ, Kapolsek Jatiuwung Res Metro Tangerang PMJ, dan Kasat Narkoba Wiltabes Makasar Polda Sulsel.

Karier Helfi Assegaf makin moncer setelah ia mengisi kursi jabatan sebagai Kasat 2 Eksus Dit Reskrim Polda Kalsel dan Kasat 1 Pidum Dit Reskrim Polda Kalsel.

Setelah itu, alumni Akpol 1992 ini sempat menduduki posisi jabatan sebagai Kapolres Balangan.

Ia juga sempat didapuk sebagai Kepala Bidang Hubungan Masyakarat atau Kabid Humas Polda Sumatra Utara.

Jenderal asal Blitar ini juga pernah mengemban jabatan sebagai Karorena Polda Kalbar.

Tak sampai di situ, Helfi Assegaf juga pernah dimutasi menjadi Kasubdit II Perbankan Dit Tipideksus Bareskrim Polri dan Penyidik Utama Tk.1 Biro Wassidik Bareskrim Polri.

Polisi yang berpengalaman dalam bidang reserse ini lalu ditugaskan menjadi Wadir Dit Tipideksus Bareskrim Polri pada tahun 2021.

Sebelum menjadi direktur, Helfi Assegaf sempat mengisi jabatan sebagai Penyidik Tindak Pidana Utama Tk.Ii Bareskrim Polri.

Baru setelah itu Brigjen Helfi Assegaf diangkat sebagai Dirtipideksus Bareskrim Polri pada Juni 2024.

Helfi Assegaf juga memiliki rekam jejak karier yang cemerlang di Polri.

Ia tercatat pernah mengusut kasus penyelewengan dana Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada 2022.

Selain itu, berbagai kasus judi online juga telah berhasil diberantas oleh Brigjen Helfi.

Baca juga: Menag Nasaruddin Umar Resmikan Masjid dan Gereja di Lebak : Ini Bentuk Rumah Toleransi di Indonesia

 

Temuan Satgas Pangan Polri


Melansir Tribunnews.com, Satgas Pangan Polri menemukan ada tiga produsen dan lima merek beras premium yang melanggar mutu hingga takaran atau oplosan.

Temuan ini didapatkan setelah tim Satgas Pangan Polri melakukan uji sampel beras premium dan medium dari pasar tradisional maupun modern berdasarkan investigasi Kementerian Pertanian (Kementan).

"Lima merek sampel beras premium yaitu Sania, Sentra Ramos Biru, Sentra Ramos Merah, Sentra Pulen dan Jelita," kata Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Helfi Assegaf dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Kamis (24/7/2025).

Adapun 3 produsen dan lima merek beras yang melakukan pelanggaran yakni dari PT Food Station selaku produsen beras merek Setra Ramos Merah, Setra Ramos Biru dan Setra Pulen. 

Kemudian Toko SY (Sumber Rejeki) produsen beras merek Jelita dan PT PIM selaku produsen beras merek Sania.

Berdasarkan temuan itu, Helfi Assegaf menyebut pihaknya resmi meningkatkan status perkara kasus pelanggaran mutu dan takaran beras atau beras oplosan ke tahap penyidikan.

Artinya, dalam pengungkapan kasus ini, pihak kepolisian menemukan adanya tindak pidana.

"Berdasarkan hasil penyidikan, ditemukan adanya dugaan peristiwa pidana, sehingga dari hasil gelar perkara status penyelidikan kita tingkatkan menjadi penyidikan," jelas Helfi Assegaf.

Meski begitu, tim Satgas Pangan Polri belum menetapkan tersangka dalam kasus ini karena harus melakukan gelar perkara terlebih dahulu.

"Rencana tindak lanjut, melakukan gelar perkara untuk menentukan tersangka. 

Mengembangkan perkara terhadap dugaan adanya merek-merek lain yang juga tidak sesuai dengan standar mutu dan takaran," tutur Helfi Assegaf

Satgas Pangan dibentuk oleh Polri untuk menjaga stabilitas harga dan distribusi bahan pangan di Indonesia. 

Mereka berperan penting dalam mengawasi praktik perdagangan yang merugikan konsumen, seperti penimbunan, pengoplosan, atau manipulasi harga

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pada Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah, pada Minggu malam (20/7/2025).

Dalam pidatonya Prabowo menyoroti mengenai adanya mafia pangan di tanah air. 

Ia berkomitmen untuk memberantas mafia pangan tersebut karena sangat merugikan rakyat dan negara.

"Masih banyak ada permainan-permainan jahat dari beberapa pengusaha-pengusaha yang menipu rakyat," kata Prabowo 

Prabowo menyebut, praktik curang dengan menjual beras biasa sebagai beras premium demi meraup untung lebih besar merupakan tindakan yang tak bisa ditolerir. 

Dia menegaskan telah memerintahkan aparat penegak hukum, mulai dari Jaksa Agung hingga kepolisian, untuk menindak tegas pelaku tanpa pandang bulu.

“Beras biasa dibilang beras premium, harganya dinaikin seenaknya. 

Ini pelanggaran. 

Ini saya telah minta Jaksa Agung dan polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu,” kata Prabowo.

Menurut laporan yang diterima Prabowo, kerugian negara akibat permainan kotor tersebut mencapai angka fantastis, yakni Rp100 triliun setiap tahun. 

Ia bahkan menyebut praktik ini sebagai bentuk “subversi ekonomi” karena dampaknya yang langsung merugikan rakyat kecil.

“Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh bangsa Indonesia adalah Rp100 triliun tiap tahun. 

Ini kejahatan ekonomi yang luar biasa. 

Menurut saya ini sudah termasuk subversi ekonomi, menikam rakyat,” kata Prabowo 

Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan optimismenya terhadap ketahanan pangan Indonesia yang saat ini menunjukkan hasil signifikan. 

Ia membeberkan cadangan beras pemerintah telah mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah, yakni 4,2 juta ton. 

Tak hanya beras, produksi jagung juga meningkat hingga 30 persen, sedangkan produksi beras naik 48 persen.

“Produksi pangan kita belum pernah dalam sejarah kita memiliki cadangan beras di gudang pemerintah lebih dari 4,2 juta ton beras. 

Jagung juga produksinya naik 30 persen, beras naik 48 persen, dan kita akan terus tegakkan,” ujar Prabowo.

 

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved