Hari Pahlawan 2025

Biodata dan Profil Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja, Mantan Menteri Kehakiman, Jadi Pahlawan Nasional

Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja masuk dalam daftar 10 orang penerima gelar Pahlawan Nasional Indonesia

Editor: Wawan Perdana
Istimewa/ Tribunnews
Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja masuk dalam daftar 10 orang penerima gelar Pahlawan Nasional Indonesia 

Prof Mochtar Kusumaatmadja menjabat sebagai rektor hanya selama satu tahun, karena pada tahun berikutnya, Prof. Mochtar diangkat menjadi Menteri Kehakiman Republik Indonesia. 

Pada 1978, Prof Mochtar Kusumaatmadja diangkat sebagai Menteri Luar Negeri pada Kabinet Pembangunan III. 

Perjuangan dan Jasa

Riwayat perjuangan yang paling menonjol adalah gagasannya tentang konsep negara kepulauan yang digunakan oleh Perdana Menteri RI saat itu, Djuanda Kartawidjaja, dalam Deklarasi Djuanda tahun 1957.

Ia memperjuangkan dan berhasil mengukuhkan Prinsip Negara Kepulauan (Archipelagic State Principle) sebagai hukum laut internasional.

Sehingga perairan di antara pulau-pulau Indonesia diakui sebagai bagian sah dari kedaulatan Indonesia.

Atas kegigihan dan perjuangan diplomatiknya, wilayah laut Indonesia bertambah sekitar 3,7 juta km persegi tanpa perang, menjadikan Indonesia jauh lebih utuh sebagai satu negara.

Sempat Dipecat Soekarno dari Unpad

Pada 6 November 1962, Mochtar dipecat dari Unpad.

Ketika itu, dia dengan berani sering menkritik pemerintah antara lain mengenai Manifesto Politik Soekarno.

Kritiknya antara lain "Nehru lebih berpengalaman dari Sukarno dalam soal politik luar negeri" serta Soekarno disebut sebagai, "Sosialis musiman".

Tuntutan untuk pemecatan tersebut dilakukan oleh GMNI.

Akibatnya, dia dipecat dari jabatan guru besar Unpad. Pemecatan tersebut dilakukan oleh Presiden Soekarno melalui telegram dari Jepang a.n. Menteri Pendidikan Thoyib Hadiwidjaja (1962).

Namun pemecatan dan ketidaksenangan dari Soekarno tersebut tidak membuatnya kehilangan jati diri.

Kesempatan itu digunakan dirinya untuk menimba ilmu di Harvard Law School (Universitas Harvard), dan Trade of Development Research Fellowship di Universitas Chicago pada tahun 1964-1966.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved