Suami Bunuh Istri dan Anak di Pandeglang
Sebelum Bunuh Istri dan Anak, Suami di Menes Pandeglang Sempat Terima Tamu di Malam Hari
Seorang suami di Menes, Pandeglang, tega membunuh istri dan bayinya setelah sempat menerima tamu pada malam hari.
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan seorang suami berinisial IK (24) terhadap istrinya, IN (24), dan anak mereka yang masih berusia 8 bulan, menggegerkan warga Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (11/9/2025).
Peristiwa memilukan itu terjadi di rumah pasangan muda tersebut sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Ayah kandung korban, Jajat Sudrajat, yang tinggal bersebelahan, menjadi orang pertama yang menemukan anak dan cucunya sudah tak bernyawa.
Baca juga: Pengakuan Ayah Korban Pembunuhan Suami di Menes Pandeglang: Rumah Tangga Tak Pernah Cekcok
Sempat Terima Tamu Sebelum Kejadian
Jajat menceritakan, pada Rabu (10/9/2025) malam sekitar pukul 19.30 WIB, IK sempat menerima seorang tamu yang diduga temannya. Keduanya terlihat berbincang di depan rumah.
Namun, sekitar pukul 20.00 WIB, tamu tersebut pamit pulang dan IK kembali masuk ke rumahnya.
Menjelang tengah malam, sekitar pukul 00.00 WIB, IK keluar menggunakan sepeda motor dengan alasan ibunya sedang sakit.
Kemudian pada pukul 03.00 WIB, ia kembali pulang dan bahkan sempat membangunkan mertuanya untuk memasukkan motor ke rumah.
"Mau keluar dulu katanya, mau ke rumah ibunya yang lagi sakit. Pulang tuh jam 03.00 WIB, terus IK sempat bangunin saya, karena mau masukin motor ke rumah. Cuma saya tahunya itu pasa malam," katanya.
Ditemukan Tewas Bersama Bayinya
Pada pukul 05.30 WIB, Jajat Sudrajat sudah bangun dan melaksanakan sholat subuh di masjid.
Namun, ketika pulang dari masjid dirinya belum melihat ada aktivitas yang dilakukan IN di rumahnya.
"Biasanya kalau subuh sudah ada, nyapu atau masak air itu yah. Tapi ini gak ada. Saya biasa aja, mungkin karena kecapean," katanya.
Pukul 07.00 WIB, ayah korban masih belum mendengar aktivitas IN bersama keluarganya.
"Biasanya, kalau pagi anak saya sudah bikin sarapan untuk anaknya, cuma masih belum ada aktivitas aja," ujarnya.
Kemudian pukul 08.00 WIB, Jajat mulai curiga karena anaknya tidak melakukan aktivitas seperti biasa. Saat dipanggil dari luar rumah, tak ada jawaban.
"Saya panggil-panggil mereka tidak nyaut," katanya.
Ia lalu melihat ada bercak darah di sandal anaknya di dekat tangga. Merasa khawatir, Jajat mendobrak pintu rumah anaknya.
Betapa terkejutnya ia mendapati IN dan cucunya sudah tergeletak tak bernyawa di dalam kamar.
"Saya kaget pas ada darah di sendal yang sering dipakai anak saya. Maka saya naik ke rumahnya, terus saya dobrak pintu rumahnya. Pas saya masuk anak saya dan cucu saya sudah meninggal dunia," ungkapnya.
"Saya peluk mereka berdua, terus saya liat di samping saya di bawah kasur ada suaminya juga yang penuh darah," sambungnya.
Saat melihat menantu itu terbaring bersimbah darah, Jajat sempat melihat IK masih hidup, dengan luka sayatan di leher dan pergelangan tangan.
"Karena semuanya panik, IK kemudian digotong sama warga, dilarikan ke RS Aulia Menes Pandeglang," katanya.
Namun, sekitar pukul 11.45 WIB, IK dinyatakan meninggal dunia.
Keterangan Polisi
Kanit PPA Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Robert Sangkala, mengatakan peristiwa itu pertama kali diketahui oleh ayah korban, Jajat Sudrajat, sekitar pukul 08.00 WIB.
Menurut Robert, korban diduga dibunuh saat sedang tidur. Polisi menemukan barang bukti berupa kabel listrik, pakaian berlumuran darah, satu bilah golok, serta handphone korban dan pelaku.
“Posisi korban ibu terlentang bersama anaknya yang sudah meninggal. Terduga pelaku juga berlumuran darah dengan luka sayatan di tangan dan leher akibat upaya mengakhiri hidup,” jelasnya.
Namun, pihak keluarga menolak autopsi dan telah membuat surat pernyataan resmi.
Dugaan Utang dan Judi Online
Informasi lain menyebutkan, IK memiliki utang sekitar Rp11 juta kepada perusahaan ekspedisi JNT tempatnya bekerja. Uang itu diduga dipakai untuk bermain judi online.
“Iya, uang setoran dipakai slot, utang ke perusahaan Rp11 juta,” ungkap rekan kerja IK melalui pesan singkat.
Kanit Reskrim Polsek Menes, Aiptu Aan Andriansyah, membenarkan pihaknya menerima informasi tersebut, meski masih berupa dugaan.
“Kita masih cari informasi A1, artinya motif belum jelas,” katanya.
Pihak kepolisian juga berencana memanggil pihak perusahaan ekspedisi untuk dimintai keterangan.
Pengakuan Ayah Korban Pembunuhan Suami di Menes Pandeglang: Rumah Tangga Tak Pernah Cekcok |
![]() |
---|
Polisi Benarkan Suami yang Bunuh Istri & Anak di Pandeglang Diduga Punya Utang, Judol Jadi Penyebab? |
![]() |
---|
INFO Lengkap soal Kasus Tragis di Pandeglang : Suami Bunuh Istri dan Anak, Diduga Karena Kalah Judol |
![]() |
---|
Pekerjaan Suami Bunuh Istri dan Anak di Menes Pandeglang, Ternyata Kurir Ekspedisi |
![]() |
---|
Rekan Kerja Bongkar Motif Suami di Menes Pandeglang Bunuh Istri dan Anak: Utang dan Judol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.