Akibat Gelombang Tinggi di Banten Selatan, Nelayan di Pandeglang Hentikan Sementara Aktivitas Melaut

Sejumlah nelayan di Teluk Labuan dan Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, menghentikan sementara aktivitas melaut. 

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Misbahudin
CUACA EKSTREM - Sejumlah nelayan di Teluk Labuan dan Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, menghentikan sementara aktivitas melaut, Senin (10/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Sejumlah nelayan di Teluk Labuan dan Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, menghentikan sementara aktivitas melaut. 

Hal itu disebabkan adanya cuaca buruk yang memicu ombak tinggi, dan angin kencang di perairan Selat Sunda atau wilayah Banten bagian selatan beberapa hari ini terjadi. 

Seorang nelayan, Darkati (45) mengatakan, bahwa gelombang air laut cukup tinggi sudah terjadi empat hari yang lalu. 

Akibatnya, para nelayan yang biasanya mencari ikan kini menghentikan aktivitas sementara melaut. 

"Sudah empat hari ini ombaknya besar, jadi tidak bisa ke laut. Selama tidak melaut ya paling beberes alat, benerin perahu," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Senin (10/11/2025).

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Lebak Imbau Masyarakat Batasi Aktivitas di Area Pantai Selatan

Darkati mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, ketika tidak bisa pergi mencari ikan ke tengah laut. 

Terlebih, untuk bertahan hidup dirinya bersama keluarganya hanya bisa mengandalkan tabungan seadanya.

"Kalau ada celengan ya dipakai, kalau habis ya terpaksa ngebon sama teman," katanya.

Senada dengan Darkati, Ano (48) juga mengaku hal yang sama, bahwa selama ombak tidak stabil aktivitas melaut dihentikan sementara. 

Sebab, jika terlalu dipaksakan maka akan menimbulkan resiko keselamatan. 

"Ombaknya gede banget, kalaupun dipaksakan berlayar membahayakan keselamatan," ujarnya. 

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem, BPBDKP Minta Masyarakat Pandeglang Tingkatkan Kesiapsiagaan Potensi Bencana

Mereka biasanya melaut selama sepekan penuh bersama lima anak buah kapal (ABK), kini mendarat hanya bisa memanfaatkan waktunya untuk melakukan perbaikan kapal. 

"Sekarang ya beresin kapal aja, sekalian mau didok," katanya.

Para nelayan berharap kondisi cuaca segera membaik, mengingat aktivitas melaut merupakan sumber utama pendapatan mereka. 

"Semoga gelombang tinggi ini bisa cepat berlalu ya, karena kalau begini terus kami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dapur sama anak jajan," pungkasnya.

 

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved