Cuaca Ekstrem di Banten

Warga Perumahan Pondok Kacang Prima Tangsel Kerap Diselimuti Perasaan Was-was saat Turun Hujan

kekhawatiran terhadap bencana banjir kerap menyelimuti perasaan warga Pondok Aren setiap kali hujan deras turun.

Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Ade
Ketua RT, Ato (52) saat ditemui di sekitar area tanggul, Sabtu (1/11/2025). 

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan

TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL - Peristiwa jebolnya tanggul sementara di Perumahan Pondok Kacang Prima, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyisakan cerita sendiri bagi warga yang tinggal di sekitar wilayah tersebut.

Pasalnya, kekhawatiran terhadap bencana banjir kerap menyelimuti perasaan warga setiap kali hujan deras turun.

Apalagi, tanggul yang ada saat ini kondisinya masih dalam tahap perbaikan, dan untuk sementara hanya terdapat tumpukan tanah yang diganjal dengan karung berisi pasir, yang dijadikan sebagai tanggul untuk menahan debit air sungai yang mengaliri wilayah itu.

Baca juga: Update Terkini Kondisi Tanggul Jebol di Tangsel: Ditutup Sementara dengan Tanah dan Pasir

Berdasarkan pantauan TribunBanten.com, tanggul sementara berbahan tanah itu dipasang di pinggir aliran sungai tepatnya di lokasi yang memiliki bentuk cekung.

Tanggul sementara itu, memiliki panjang sekitar 10 meter dengan lebar kisaran 1 meter.

Di sisi dalam tanggul itu, terdapat rakitan besi yang merupakan bagian dari struktur tanggul permanen yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.

Menurut keterangan Ketua RT setempat, Ato (52) tahun, kecemasan warga terhadap bencana banjir sudah dirasakan selama lebih dari dua bulan terakhir.

Ia mengatakan, perbaikan tanggul yang mulai dikerjakan pada pertengahan Agustus 2025 itu, tidak dibarengi dengan pembuatan tanggul sementara yang lebih kokoh.

Sehingga kata dia, pada Jumat (31/10/2025) malam hal yang dikhawatirkan pun terjadi, yaitu terendamnya ratusan rumah warga akibat tanggul sementara berbahan tanah itu jebol.

"Satu komplek semalam itu terendam, karena tanggul sementara nya itu jebol," kata Ato kepada TribunBanten.com, Sabtu (1/11/2025).

Ato mengaku, dirinya sudah sering memperingatkan dan meminta pihak kontraktor agar dibuatkan tanggul sementara yang lebih kokoh.

Namun kata dia, peringatan dan permintaan yang ia layangkan melalui surat resmi maupun melalui media daring tak pernah digubris, oleh pihak kontraktor.

"Saya sudah wanti-wanti sama pengawas nya saya kirim surat. Tapi ya tetap aja masih tanah, saya sampe capek," keluhnya.

"Di WA juga sudah, dan ada buktinya, tapi gak direalisasikan juga akhirnya kejadian, tanggul sementara nya itu jebol dan membuat banjir," kata Ato.

"Dan walaupun sekarang sudah dipasang lagi, tapi saya masih khawatir jebol lagi. Karena bekas galian tanggul yang lama itu aja kemarin ke bawa air karena emang airnya sangat deras," jelasnya.

Ia pun berharap, proses pengerjaan tanggul permanen dapat segera direalisasikan dan diselesaikan sesuai target yang telah ditentukan.

"Targetnya saya dengar itu bulan Desember selesai katanya. Dengan panjang tanggul 300 meter, cuma gak tahu dah soalnya ini keliatannya gini-gini aja," tandasnya.

Menanggapi itu, perwakilan pemegang proyek, Falah mengatakan, pihaknya bakal memprioritaskan perbaikan tanggul di area yang baru saja jebol.

Ia mengaku, dalam proses pengerjaan sejauh ini terdapat beberapa kendala non teknis, yang menghambat proses perbaikan.

"Contohnya kemarin, waktu kami ngangkut bahan buat ngecor itu mobilnya amblas di depan, ga bisa maju ga bisa mundur," katanya, saat ditemui terpisah.

"Terus waktu itu juga pas kami lagi ngerakit besi untuk area coran, itu turun hujan. Otomatis kan gak bisa dikerjain," sambungnya.

"Tapi nanto abis dzuhur bakal langsung kami cor, dan kami pakein obat biar corannya cepat kering," jelasnya.

Ia lantas menyebut, bahwa perbaikan dengan metode cor itu sendiri akan dilakukan untuk area bawah saja.

"Tingginya itu sekitar 2,5 meter dari permukaan air, karena itu yang riskan," ucap Falah.

"Kalau bagian atas nya itu belum terlalu mendesak, karena kan air itu juga cenderung lebih kuar tekanannya di bagian atas deras di bagian bawah. Tapi itu juga bakal dikerjain sesuai target," tandasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved