Kasus Perundungan
Fakta Baru Kasus Dugaan Bully Berujung Maut di SMPN 19 Tangsel, Kepsek: Sering Izin Sakit Sejak Juli
Kepala SMPN 19 Tangerang Selatan (Tangsel), Frida Tesalonik mengungkap fakta baru dibalik kasus dugaan perundungan atau bully menimpa seorang siswanya
Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL - Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 19 Tangerang Selatan (Tangsel), Frida Tesalonik mengungkap fakta baru dibalik kasus dugaan perundungan atau bully yang menimpa seorang siswanya berinisial MH (13) hingga berujung meninggal dunia.
Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari wali kelasnya, almarhum yang baru duduk di bangku kelas 1 itu, sering izin tidak masuk sekolah lantaran sakit.
Menurutnya, hal itu sudah terjadi sejak bulan Juli 2025.
"Memang menurut informasi dari wali kelasnya anak ini sering tidak masuk, izin sakit dari semenjak bulan juli, kurang lebih ada 7 kali," ujarnya saat ditemui di SMPN 19 Tangsel, Rabu (19/11/2025).
Baca juga: Komnas PA Banten Buka Layanan Pengaduan, Korban Bullying Bisa Lapor Lewat Kanal Ini : Begini Caranya
Tak hanya itu, Frida juga mengaku, bahwa dari informasi yang ia terima, keseharian MH di sekolah kerap terlihat lemas dan pendiam.
"(Soal sakit) kita belum sampai ke arah sana, cuma karena izin sakit aja dari mamahnya," ucapnya.
"Dan itu sudah tertuang di dalam pelaporan kami ketika kami ada di Polres, diwawancarai, itu sudah ada di dalam absen memang izin sakit. Tanggal nya sudah ada semua di situ (absensi siswa)," jelasnya.
Kendati kerap izin sakit, Frida menyebut, MH tidak pernah curhat atau bercerita kepada wali kelas tentang hal yang ia alami.
Padahal kata dia, wali kelasnya kerap menanyakan kepada seluruh siswa terkait hal yang dialami di sekolah, termasuk membuat polling secara manual.
"Jadi gini wali kelasnya nya bagus bener, saya katakan bagus. Jadi selalu komunikasi dengan anaknya di kelas, secara klasikal," ucap Frida.
"Misal pertanyaan ada gak sih kalian itu masalah di dalam kelas? becanda yang berlebihan? dan lain-lain, selalu ditanyain,' lanjutnya.
Baca juga: Kilas Balik Kasus Perundungan di SMPN 19 Tangsel, Korban MH Meninggal Dunia Setelah Sepekan Dirawat
"Dengan polling secara manual ditanyakan juga, tapi di kertas jawabannya tidak ada (tindak kekerasan) temannya, semuanya baik," tuturnya.
"Jadi gak ada (curhat ke wali kelas). Normal sama sekali. Gak ada ngobrol sama sekali.
Dia (almarhum) diam, ikut mengikuti situasi kelas, aktifitas biasa," Jelas Frida.
Dikabarkan sebelumnya, seorang siswa SMPN 19 Tangsel berinisial MH meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Minggu (16/11/2025) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB.
Korban sempat sepekan lebih menjalani perawatan medis usai mediasi dengan keluarga pelaku anak berhadapan hukum.
kasus perundungan
SMPN 19 Tangerang Selatan
Perundungan SMPN 19 Tangsel
SMPN 19 Tangsel
Siswa Korban Bullying Meninggal
Kasus Bullying
Siswa SMP Tangsel Dibully
| Terduga Pelaku Bullying Berujung Maut di SMPN 19 Tangsel Jalani Sekolah Daring via Zoom |
|
|---|
| DPRD Tangsel Dorong Pembentukan Komisi Perlindungan Anak, 347 Kasus Kekerasan pada 2025 Jadi Sorotan |
|
|---|
| Sosok MH, Korban Perundungan SMPN 19 Tangsel Dikenal Sebagai Anak Kreatif dan Tekun Ibadah |
|
|---|
| Karangan Bunga Berjajar di Rumah MH, Siswa SMPN 19 Tangsel yang Meninggal Usai Jadi Korban Bullying |
|
|---|
| Siswa Korban Bullying di Tangsel Meninggal, Komnas PA Banten Sentil Lemahnya Peran TPPK di Sekolah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/Kepala-SMPN-19-Tangsel-Frida-Tesalonik-saat-ditemui-di-SMPN-19-Tangsel-Rabu-19112025.jpg)