Kasus Rudapaksa di Tangerang

Hampir Setahun Kasus Dugaan Rudapaksa Bocah di Bawah Umur Mandeg di Polres, Keluarga Minta Keadilan

Kisah miris dialami oleh seorang anak perempuan berusia 14 tahun sebut saja Mawar (bukan nama sebenarnya), warga asal Kecamatan Kosambi, Tangerang

Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Tajudin
Kompas.com/ Ericssen
ILUSTRASI - Kisah miris dialami oleh seorang anak perempuan berusia 14 tahun sebut saja Mawar (bukan nama sebenarnya), warga asal Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL - Kisah miris dialami oleh seorang anak perempuan berusia 14 tahun sebut saja Mawar (bukan nama sebenarnya), warga asal Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.

Mawar, menjadi korban dugaan pelecehan seksual atau pencabulan oleh seorang laki-laki dengan nama panggilan Koko.

Mawar menceritakan, dugaan pelecehan seksul itu bermula saat dirinya diajak teman sekolahnya Santi (Nama Samaran) untuk makan Seafood pada bulan Juni 2023.

Ia mengatakan, sesampainya ditempat makan tersebut, ada seorang laki-laki dengan nama panggilan Koko yang ternyata merupakan kenalan Santi.

"Nah habis selesai makan kan itu, besoknya Santi ngechat saya, bilang kalau si Koko suka sama saya dan mau hubungan seks gitu dan langsung saya tolak," ujarnya kepada wartawan, Selasa (18/11/2025) malam.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Mobil Pelajar Terguling di Serang Buntut Panik Diteriaki Dugaan Berbuat Asusila

"Terus engga lama dari itu si Koko ngchat saya dan bilang hal yang sama, saya di situ langsung nolak juga," sambungnya.

"Terus saya ke rumah si Santi, di situ Santi ngomong seperti mengancam yang intinya minta saya buat nurutin keinginan Koko untuk hubungan seksual. Saya tetap menolak dan pulang lagi ke rumah," jelasnya.

Kemudian lanjut Mawar, keesokan harinya Santi kembali mengajak dirinya keluar rumah untuk main ke kosannya

Namun sebelum sampai di kosan, Mawar sempat mampir ke minimarket untuk jajan terlebih dahulu berupa minuman kemasan teh manis.

"Nah teh nya tu ngga langsung saya pegang dari dia (Santi), terus pas sampai kosannya saya dikasih teh itu, saya kan percaya aja sama dia gitu," katanya. 

"Terus waktu saya minum saya ngga sadarkan diri, pas selesai-selesainya tuh saya dikasih video, videonya saya tuh berhubungan sama si Koko," ucapnya.

"Nah dia (koko) translate ke saya, dia ngomong gini, kalau kamu ngomong ke orang lain ini video akan saya sebar, jadi saya takut, apalagi saat itu posisinya saya masih pusing," jelas Mawar.

Baca juga: Viral Mobil Terguling Ternyata Dikemudikan Siswa SMAN 1 Kota Serang, Sekolah Bantah Dugaan Asusila

Mawar juga menyampaikan, saat sadar dari tidurnya, dirinya mendapati tubuhnya sudah tanpa busana dan hanya ditutupi oleh kain selimut.

"Saya dilecehkan, semua badan saya kesorot di video. Terus langsung ganti baju ke kamar mandi saya nangis-nangis, karena berdarah. Saya juga sempat jatuh di kamar mandi karena efek pusing tadi," terangnya. 

Ia lantas mengaku, saat hendak pulang ke rumah, dirinya diberi uang sebesar Rp 800 ribu oleh Santi, yang ternyata merupakan uang dari Koko.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved