Kapolres Serang Telusuri Anak Buah yang Bersikap Represif Saat Aksi Unras di Perayaan HUT Banten
Kapolres Serang Kota, AKBP Yunus Hadith Pranoto, mengatakan akan menelusuri informasi terkait upaya represif aparat kepolisian kepada mahasiswa.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, BANTEN - Kapolres Serang Kota, AKBP Yunus Hadith Pranoto, mengatakan akan menelusuri informasi terkait upaya represif aparat kepolisian kepada mahasiswa.
Seorang mahasiswa berinisial DJ diduga menjadi sasaran pemukulan aparat kepolisian yang berjaga-jaga saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Provinsi Banten di depan Gedung DPRD Provinsi Banten, Minggu (4/10/2020).
• Batasi Jumlah Pendukung Saat Pengundian Nomor Urut, Kapolres Serang: Bandel Akan Dibubarkan
• Polres Serang Kota Gagalkan Penjualan Obat Berbahaya di Toko Kosmetik
"Nanti, kami cek dulu ya," kata dia, saat dihubungi, Minggu (4/10/2020).
Sebelumnya, berdasarkan pemantauan wartawan Tribunbanten.com, aparat kepolisian diduga bersikap represif kepada mahasiswa.
Puluhan mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di depan Kantor DPRD Provinsi Banten, Minggu (4/10/2020).
Insiden itu terjadi ketika mahasiswa sedang menggelar penyampaian pendapat menyambut Hari Ulang Tahun ke-20 Provinsi Banten.
• Cegah Kecelakaan, Polres Serang Kota Lakukan Cek Kendaraan Besar dan Penertiban SIM
• Muncul Fenomena Awan Hitam Bergelombang di Serang, Ini Penjelasan BMKG
Berdasarkan pemantauan, bentrokan bermula dari pembakaran ban bekas yang dilakukan oleh para mahasiswa.
Polisi yang menjaga aksi demontrasi berusaha memadamkan api dan akhirnya terjadi kericuhan.
"Beberapa peserta aksi sempat diamankan, namun dilepaskan kembali," ujar Ketua Umum HMI Cabang Serang, Faisal Dudayef Payumi Padma saat ditemui di Kantor DPRD Provinsi Banten, Minggu (4/10/2020).
Dia menyayangkan upaya represif yang dilakukan aparat kepolisian.
Dia menjelaskan, aksi penyampaian pendapat merupakan hal biasa.
Hal ini dilakukan karena mahasiswa melihat pemerintah Provinsi Banten tidak mampu mensejahterakan masyarakat.
• Sudah 41 Anak di Kabupaten dan Kota Serang Terpapar Covid-19
• Melongok Gedung Kopri Serang, Tempat untuk Isolasi Pasien Covid-19
Pada Maret 2020, disebutkan angka kemiskinan di Provinsi Banten mencapai 5,92 persen.
"Ini tentu memilukan sebagai provinsi yang berdekatan secara geografis dengan ibu kota negara. Banten tidak mampu membaik" kata dia.
Selain itu, dia juga menyoroti tingginya angka pengangguran di Banten.
Berdasarkan data yang diperoleh jumlah angka pengguran sebesar 8,01 persen.
