Wali Kota Airin Beberkan Penyebab Utama Tangsel Kembali Masuk Zona Merah

Data Dinas Kesehatan Pemprov Banten melalui laman infocorona.banten.go.id pada Minggu kemarin, menunjukkan kasus Covid-19 di Tangsel mengalami kenaika

Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Abdul Qodir
Dinkes Pemprov Banten
Peta sebaran Covid-19 di Banten per Senin, 30 November 2020. 

Sebanyak 2.426 orang di antaranya sembuh dan 119 orang meninggal.

4 wilayah di Banten masuk Zona Merah

Suasana pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (24/5/2020).
Suasana pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (24/5/2020). (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANT)

Tiga kabupaten/kota di Provinsi Banten kembali masuk ke zona merah risiko penyebaran Covid-19.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Banten melalui laman resmi infocorona.bantenprov.go.id/ menunjukkan Kabupaten Serang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan kembali masuk ke zona merah risiko penyebaran Covid-19. 

Sebelumnya, Kota Cilegon lebih dulu masuk zona merah.

Kabupaten Serang, terdapat kasus positif Covid-19 sebanyak 3.872 orang, dengan 331 orang masih dirawat, 3.460 orang sembuh dan 21 orang meninggal.

Kota Tangerang terdapat kasus Covid-19 sebanyak 2912 orang, dengan 349 orang dirawat, 2.486 orang sembuh dan 77 orang meninggal.

Kota Tangerang Selatan tercatat kasus Covid-19 2838 orang, dengan 453 orang masih dirawat, 2.268 orang sembuh dan 117 orang meninggal.

Sementara, Kota Cilegon terdapat kasus Covid-19 sebanyak 1.238 orang, dengan 78 orang masih dirawat, 1.114 orang sembuh dan 46 orang meninggal.

Penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Serang

Pasien Covid-19
Pasien Covid-19 (Tribunnews.com)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi mengatakan, naiknya status dari zona oranye ke zona merah risiko penyebaran Cocid-19 di wilayah Kabupaten Serang disebabkan adanya pelanggaran protokol kesehatan dalam aktivitas warga Cilegon, khususnya adanya kerumunan massa yang tak terkendali.

"Di antaranya ada peningkatan kasus terkonfirmasi positif, risiko penularan di masyarakat dengan semakin longgarnya kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, kepedulian terhadap prokes yang juga kurang," ujarnya saat dihubungi, Senin (30/11/2020).

Menurut Agus, penyebab lainnya yakni karena masifnya swab test yang dilakukan oleh Pemkab Serang di masyarakat sehingga diketahui adanya sejumlah kasus baru Covid-19.

Selain itu, disebabkan adanya anggapan sebagian masyarakat bahwa masa New Normal Covid-19 adalah kembali ke tatanan kehidupan normal seperti sebelumnya.

"Apabila memperhatikan kegiatan masyarakat, saat ini sudah berlangsung seperti kondisi normal. Walaupun Satgas Covid-19 terus mengimbau agar masyarakat meningkatkan protokol kesehatan, tetapi hal tersebut tidak diindahkan," ujarnya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved