Kepala BRIN Berganti, Harapan Baru Warga Setu Tangsel, Ada Solusi Polemik Jalan Serpong-Parung

Bagi warga Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, pengangkatan Arif Satria sebagai Kepala BRIN yang baru juga membuka harapan baru.

Penulis: Ade Feri | Editor: Wawan Perdana
Tribunbanten.com/ Ade Feri
Kuasa Hukum Warga, Suhendar, saat ditemui usai aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Tangsel terkait rencana penutupan jalan oleh BRIN, Kamis (6/11/2025) 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL-Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang barum, Senin (10/11/2025).

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menggantikan Laksana Tri Handoko yang kembali menjadi peneliti usai tak lagi menjabat.

Bagi warga Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pengangkatan Arif Satria sebagai Kepala BRIN yang baru juga membuka harapan baru.

Pasalnya hingga saat ini polemik rencana penutupan jalan ruas Serpong-Parung yang hendak dilakukan oleh BRIN, hingga kini masih berlangsung.

Kuasa hukum warga, Suhendar menyampaikan, rasa terimakasihnya atas langkah Presiden terkait pergantian tersebut.

Menurutnya, keputusan Presiden itu merupakan langkah yang baik sekaligus membuka harapan baru bagi warga Muncul, untuk bersama-sama merumuskan solusi atas kebuntuan yang dialami warga selama beberapa hari terakhir.

"Terhadap pergantian Kepala BRIN, warga Muncul pada prinsipnya sangat berterima kasih kepada Presiden Prabowo, terlepas apakah itu respon penutupan jalan atau bukan tapi kami sangat bahagia," ujarnya kepada TribunBanten.com, melalui pesan singkat, Kamis (13/11/2025).

"Karena menurut kami kepala BRIN yang lalu adalah karakter otoriter sewenang-wenang dan arogan, sehingga tidak pantas menjadi pejabat publik. Bagaimana dia menggunakan kekuasaannya melabrak hukum dan tidak mengindahkan proses hukum," sambungnya.

"Sehingga apa yang dilakukan pak Prabowo adalah satu keputusan yang sangat baik dan berpihak kepada masyarakat, utamanya di muncul yang berharap tidak adanya penutupan jalan Serpong-Parung sehubungan jalan itu lebih dulu ada daripada BRIN itu sendiri dan merupakan akses sosial ekonomi masyarakat," jelasnya.

Ia juga berharap, Kepala BRIN yang baru tidak mewarisi karakter kepala BRIN sebelumnya, namun lebih mencari solusi yang tidak merugikan warga dan sesuai dengan ketentuan hukum.

Sehingga kata dia, keharmonisan yang tercipta selama puluhan tahun antara BRIN dan warga sekitar khususnya warga Kelurahan Muncul dapat terus terjaga.

Baca juga: Profil Arif Satria, Rektor IPB Resmi Dilantik Jadi Kepala BRIN : Intip Harta Kekayaannya

"Tidak seperti beberapa hari belakangan ini yang ini terdapat perbedaan dan konfrontasi," ucap Suhendar.

"Saya kira itu yang harus prioritas Kepala BRIN di Kelurahan Muncul, bagaimana supaya jalan itu tidak ditutup dan lebih memenuhi standar terhadap fasilitas penunjang nuklir," tuturnya.

"Karena menutup nya itu kan bukan solusi," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, BRIN tengah berencana untuk melakukan penutupan atau pengalihan akses jalan ruas Serpong-Parung ke jalur alternatif yang terletak di jalan lingkar luar menuju pasar Pasar Jengkol.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved