Gubernur Andra Ajak Sinergi Orangtua dan Guru di Banten, Cegah Aksi Perundungan di Sekolah
Gubernur Provinsi Banten Andra Soni, mengajak keterlibatan orangtua untuk bersinergi dengan para pengajar di sekolah menangani masalah perundungan
Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Tajudin
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan
TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL - Gubernur Provinsi Banten Andra Soni, mengajak keterlibatan orangtua untuk bersinergi dengan para pengajar di sekolah dalam menangani masalah perundungan atau bullying yang masih terjadi di sejumlah sekolah di Provinsi Banten.
Menurutnya, permasalahan bullying di sekolah bukan lah sesuatu hal yang baru. Oleh karena itu untuk menghilangkan masalah tersebut secara tuntas, pihaknya masih memerlukan waktu.
"Ini kita punya Kepala Dinas baru, sekaligus juga memaksimalkan organisasi atau lembaga yang telah kita buat untuk permasalahan bullying di sekolah," ujarnya, saat ditemui di Monumen Palagan Lengkong, Tangsel, Kamis (13/11/2025).
Baca juga: Pilar Saga Sebut Korban Dugaan Perundungan di SMPN 19 Tangsel Punya Riwayat Penyakit Berat
"Dan ini peristiwa bully bukan baru ya, artinya dari dulu selalu ada. Memang 100 persen kita menghilangkan itu perlu waktu, tapi yang paling penting adalah tindakan kita berikutnya," sambungnya.
Andra mengungkapkan, tindakan bully dengan alasan apapun bukan lah sesuatu yang bisa dibenarkan, apalagi terjadi di lingkungan sekolah.
Sebab, lanjut Andra, tujuan didirikannya sekolah adalah untuk mendidik para siswa agar bersikap lebih cerdas, disiplin, dan tertib, bukan malah melakukan tindakan menyimpang seperti bully.
Terlebih, tindakan bully tersebut memberikan dampak psikologis yang sangat besar kepada korban.
"Mohon doanya, mohon dukungannya, agar kita bisa sama-sama. Dan kita akan lakukan, akan kita upayakan, akan kita maksimalkan," kata Andra.
"Karena kalau bicara tentang program kan sudah ada, tapi kan implementasinya," tuturnya.
Baca juga: Heboh! Warga Lebak Temukan Mayat Pria Misterius Mengapung di Saluran Irigasi
Ia pun meminta, komitmen antara pihak sekolah, guru, murid, dan orangtua juga harus dijaga demi menciptakan suasana sekolah yang bebas dari aksi bully.
"Sinergi ini penting sekali untuk kita bangun sama-sama. Dan yang paling penting juga adalah peranan TPPK," kata Andra.
"Jadi sebelum sampai kemana-mana, TPPK ini harus sudah lebih dulu mencegah dan kemudian mendeteksi peristiwa-peristiwa seperti itu," lanjutnya.
"Tapi di sini yang paling penting lagi saya sampaikan adalah komitmen anak-anak sekolah, komitmen guru, dan komitmen sekolah, juga komitmen daripada orang tua. Ini harus sama-sama kita sinergikan," pungkasnya.
| Wagub Banten Dimyati Ancam Cabut Izin Perusahaan Tambang yang Langgar Jam Operasional Truk |
|
|---|
| Sejumlah SPPG Setop Sementara Penyaluran MBG, Regional BGN Banten Akui Kendala Administrasi |
|
|---|
| Kalender Pendidikan Banten 2025-2026, Cek Jadwal Libur Sekolah Semester Ganjil |
|
|---|
| KUA PPAS 2026 Disepakati, Pendapatan Daerah Banten Ditarget Rp9,94 Triliun |
|
|---|
| Dindikbud Bakal Perkuat Peran TPPK Sekolah, Buntut Kasus Dugaan Perundungan di SMPN 19 Tangsel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/gubenrur-banten-andraaa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.