Wisata Religi
Batu Quran, Wisata Religi Unik dan Penuh Misteri di Pandeglang, Berikut Kisah dari Anak Juru Kunci
Dengan berputar mengelilingi baru tersebut sebanyak 7 kali seperti melakukan tawaf, maka orang yang sakit akan bisa sembuh atas izin Allah.
Penulis: Wijanarko | Editor: Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunBanten.com, Wijanarko
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Selain dikenal sebagai wilayah wisata alam, Provinsi Banten juga memiliki beberapa destinasi wisata religi yang cukup populer.
Satu di antaranya adalah pemandian Batu Quran yang terletak di kaki Gunung Karang, tepatnya di Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
Batu Quran menjadi destinasi wisata religi yang cukup terkenal, bukan hanya bagi masyarakat lokal, melainkan juga nasional.
Abdul Qodir, warga Pasar Kemis, Kota Tangerang, sengaja memboyong istri, menantu beserta ketiga anaknya ziarah ke Batu Quran ini.
"Bulan kemarin abis ziarah dari Cirebon, sekarang bareng keluarga besar kesini, sambil liburan," ujarnya saat berendam di kolam Batu Qur'an kepada TribunBanten.com, Selasa (29/12/2020).
"Macam-macam yang datang kesini. Ada yang dari Tangerang, Garut, Karawang, dari Jawa juga banyak," ujar Tb. Muhammad
Dalam catatan sejarah, awal mula munculnya pemandian Batu Quran yang terletak di kaki Gunung Karang, berkaitan erat dengan kisah ulama Banten yang terkenal di abad ke-15, Syekh Maulana Mansyuruddin.
Baca juga: Wisata Religi di Banten, Ziarah ke Makam Pangeran Jaga Lautan di Pulau Cangkir
Baca juga: Pedasnya Nendang dan Pas! Pecak Bandeng, Menu Khas Banten di RM Maren Selalu Diburu Pencinta Kuliner

Menurut Saefullah, kemunculan Batu Qur’an tersebut merupakan lokasi pijakan Syekh Maulana Mansyuruddin setelah beribadah haji dari tanah suci Mekkah.
Ia menceritakan saat itu Syekh Maulana Mansyuruddin bermunajat kepada Allah SWT untuk menunaikan haji dari kerajaannya di Kesultanan Banten. Dengan seizin Allah, ia pun sampai ke Mekkah.
Setelah selesai menunaikan ibadah haji, Syekh Maulana Mansyuruddin mendapat hidayah dari Allah untuk kembali ke Banten dengan menerobos dasar bumi melewati sumur Air Zamzam.
Akhirnya Syekh Maulana Mansyuruddin pun keluar dari dasar bumi dan muncul di Desa Kadubungbang dengan disertai mata air yang memancar dari dalam Bumi.
Konon katanya, jika mata air itu tidak ditutup, setengah dari Pulau Jawa akan terendam. Maka dari itu, Syekh Maulana Mansyuruddin pun berusaha menutup mata air itu dengan berbagai benda.
Bukannya tertutup, mata air itu pun semakin membesar.
Di saat itulah Syekh Maulana Mansyuruddin salat dua rakaat di samping mata air dan mendapat ilham dari Allah untuk menutup mata air tersebut dengan Al Quran.
Akhirnya, Syekh Maulana Mansyuruddin pun menutup lubang mata air tersebut dengan Al Quran.
Dan atas seizin Allah, Al Quran itu pun menjadi sebongkah batu besar dengan diameter kurang lebih 1 meter.
"Di situ batunya mas, yang lagi dikelilingin sama bapak-bapak itu," ujar Sarjana Ilmu Komunikasi itu sambil menunjuk batu besar di salah satu sudut kolam pemandian.
Baca juga: Ratusan Warga Bandel Terobos Kawasan Wisata Religi Banten Lama via Jalur Tikus
Baca juga: Mencicipi Santapan Para Sultan Banten, RM Rabeg Haji Naswi Kerap Dicari Pecinta Kuliner Nusantara

Menurut Saefullah, Dengan berputar mengelilingi baru tersebut sebanyak 7 kali seperti melakukan tawaf, maka orang yang sakit akan bisa sembuh atas izin Allah. Wallahualam bishawab.
Pengunjung yang datang ke pemandian Batu Quran biasanya akan bertawasul dan berziarah terlebih dahulu dengan dibimbing oleh juru kunci setempat di dalam sebuah aula di samping kolam Batu Quran. Prosesi itu tdilakukan sekitar satu jam
Setelah memberikan tausiyah, juru kunci akan mengajak pengunjung untuk berdoa bersama.
Setelah itu, biasanya ia akan berpesan agar masyarakat berwudhu terlebih dahulu sebelum berendam di kolam Batu Quran.
Baca juga: Wisata Bukti Waruwangi, Sajikan Pesona Alam Khas Banten, Jarak Terjangkau dan Harga Tiket Murah
Baca juga: Lebak Segera Miliki Geopark Bayah Dome dengan Six Fantastic Wisata, Proyek Digeber Mulai 2021

Terdapat 2 buah kolam utama di sisi Barat dan Timur. 1 kolam di sisi barat diperuntukan bagi para pengunjung laki-laki. Dan yang di sisi timur untuk pengunjung perempuan.
Di lokasi Batu Quran juga terdapat fasilitas berupa WC umum dan tempat untuk berziarah dan tawassul.
Baik weekday ataupun weekend, pengunjung yang datang akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 10.000 per orang. Uang itu digunakan untuk biaya perawatan dan pemeliharaan wisata Batu Quran.
Menurut Syaifullah, pengelola sudah merencanakan pembuatan musala dan tempat penginapan di tanah seluas 2 hektar di belakang kolam Batu Quran.
Itu untuk memberi kenyamanan bagi para pengunjung yang datang.