Blak-blakan Teman dan Guru SMA Listyo Sigit hingga Jawara Banten, Sejumlah Fakta Terungkap
Orang tua Listyo adalah anggota TNI AU yang tinggal di Lanud Adisucipto. Lingkungan di kompleks tempat tinggalnya seringkali ada pelatihan yudo.
Adalah Drs Suhardi, guru SMA Negeri 8 Yogyakarta yang mengungkapkan cerita masa lalu muridnya, Listyo Sigit Prabowo.
Guru seni rupa yang akrab disapa Pak Hardi itu punya cerita berkesan soal Komjen Listyo Sigit Prabowo saat masih bersekolah di SMAN 8 Yogyakarta.
Menurut Suhardi, Listyo Sigit adalah murid yang pendiam dan tak banyak tingkah sewaktu SMA.
“Mas Listyo Sigit dulu di kelas pendiam, anaknya tidak macam-macam,” kata Suhardi saat di temui awak media di rumahnya di Galur, Kulon Progo.
Menurut Suhardi, ada satu cerita tentang Listyo Sigit yang sangat berkesan dan masih diingatnya sampai hari ini.
Suhardi ingat saat itu teman-teman sekelas Listyo Sigit akan bolos rame-rame ketika jam kosong.
Tapi, Listyo Sigit bersama dua orang temannya tak ikut bolos dan tetap di kelas.
“Saat itu ada jam kosong, satu kelasnya mau mbolos rame-rame.
Tapi, Mas Listyo ini dan dua orang temannya bersikukuh tetap di kelas,” jelasnya sambil tertawa.
Listyo Sigit ketika SMA, lanjut Suhadri, adalah anak yang pintar secara akademik dan aktif di bidang olahraga beladiri.
“Dulu masuk ranking juga di kelas, lima besar kalau tidak salah. Beladiri ya juga sempat sampai tingkat Provinsi” beber Suhardi seperti dikutip TribunBanten.com.
Pada Awak media, Suhardi menyampaikan mengikuti perkembangan karir muridnya tersebut mulai saat menjabat sebagai Kapolresta Surakarta dan Kapolda Banten.
“Bahkan, saat ada acara Aksi Sosial Pakci, di awal 2020 Mas Listyo ini juga berkontribusi dan datang memberi motivasi dan sharing pada Juniornya di SMA” lanjutnya.
Baca juga: 10 Janji Komjen Listyo Sigit Jadi Kapolri, Kasus Hate Speech: Kalau Masih Biasa, Minta Maaf, Selesai
Tentang pencalonan Komjen Listyo Sigit sebagai Kapolri, Suhardi merasa yakin dengan kemampuan muridnya tersebut.
“Ya kalau dilihat dari karakternya saat SMA dulu, saya tidak ragu.