Tribunners

Kebijakan Lockdown akibat Pandemi Covid-19: Menjadi Berita Duka atau Bahagia bagi Lingkungan

Ledakan kasus terkonfirmasi menjadi petunjuk virus itu cepat ditularkan dari manusia ke manusia lewat kontak langsung.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Cegah virus corona 

TRIBUNBANTEN.COM - Kasus penyebaran virus corona meresahkan masyarakat  dunia.

Cina melaporkan temuan Covid-19 akibat virus corona pada akhir Desember 2019.

Beberapa minggu kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat kesehatan masyarakat internasional (pandemi) karena penyebaran Covid-19.

Ledakan kasus terkonfirmasi menjadi petunjuk virus itu cepat ditularkan dari manusia ke manusia lewat kontak langsung.

Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Pemkot Tangsel Siapkan Posko Satgas Covid-19 hingga Tingkat RT/RW

Selain itu, juga bisa melalui tetesan yang dihasilkan saat bersin, batuk, maupun berbicara dengan penderita.

Virus ini telah menyebar di 216 negara. Per September 2020 kematian mencapai 876.616 dari 26.763.217 kasus terkonfirmasi.

Jumlahnya terus meningkat pesat.

Hingga April 2021, belum ada terobosan yang efektif dalam pengobatan atau vaksin untuk virus corona.

Para ahli dan pakar, baik nasional maupun internasional menyarankan penggunaan tindakan nonfarmasi seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).

Demi mengendalikan penyebaran virus dan mengurangi angka kematian, pemerintah dari sebagian besar negara yang terdampak mulai menerapkan suatu kebijakan lockdown atau pembatasan pergerakan masyarakat.

Sejak digaungkannya kebijakan tersebut, masyarakat berada dalam kondisi terkekang karena dipaksa untuk mengisolasi diri dan tidak berinteraksi dengan orang lain bahkan keluarga.

Hal ini dapat merenggut hak kebebasan bernegara yang dimiliki oleh setiap anggota dan elemen masyarakat.

Baca juga: Pendidikan di Masa Pandemi Corona, Wali Kota Serang Syafrudin: Guru Mesti Kreatif dan Melek Digital

Namun, kebijakan ini dirasa sangat efektif untuk memberhentikan laju penyebaran virus corona.

Secara keseluruhan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan tatanan kehidupan masyarakat global.

Perubahan itu dapat menimbulkan gangguan sosial ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap lingkungan, seperti peningkatan kualitas air dan udara, pemulihan ekologi, dan pengurangan kebisingan.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved