Pandemi Corona, 26 Pabrik Tutup dan 31 Ribu Karyawan Di-PHK di Kabupaten Tangerang

Pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) berkepanjangan mengakibatkan ekonomi global mengalami kontraksi.

Editor: Glery Lazuardi
Warta Kota/Andika Panduwinata
Seorang buruh PT Victory Chingluh, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang memposting foto dan menuai sorotan dari masyarakat. 

Ya, ditambah lagi dengan anak-anak lulusan SMA dan SMK lulusan di tahun 2020.

Informasi harus saya sampaikan. Kabupaten itu merupakan magnet urbanisasi dari seluruh wilayah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Di sini budaya dari Aceh sampai orang Papua ada, tinggal di Kabupaten Tangerang untuk mencari kehidupan karena daerah industri.

Yang tidak bisa masuk ke Jakarta, tidak mendapatkan pekerjaan di Jakarta, akhirnya mengadu nasib ke Kabupaten Tangerang. Inilah yang menjadi tantangan kami di tahun 2020 dan 2021.

Pak Bupati tadi menyebut 26 pabrik tutup dan seterusnya. Ini kan berarti menimbulkan persoalan baru tingkat kriminalitas meningkat, pertumbuhan ekonomi melambat? Bagaimana prediksi 2021?

Kami dari hampir 6 persen di (tahun) 2019 menjadi minus 3,7 persen kemarin 2020 (pertumbuhan). 2021 ini kami proyeksikan mungkin bisa tumbuh di kisaran 2 persen.

Plus tapi itu harus ekstra kerja keras karena melihat triwulan pertama ini masih sangat lesu.

Baca juga: Kabar Gembira, Korban PHK Bakal Dapat Bantuan Uang Tunai Selama 6 Bulan, Begini Syaratnya

Baca juga: KABAR GEMBIRA Alumni Kartu Prakerja yang Kena PHK Bakal Dapat Bantuan KUR

Masih soal dampak PHK, kita ini kan mau Lebaran. Apa program dari Pak Bupati terutama tidak adanya PHK menjelang lebaran?

Kami sudah rapat di lembaga tripartit Kabupaten Tangerang. Lembaga ini wadah dan jembatan bagi pengusaha, industri, dan pabrik dengan para serikat buruh.

Nah agar menemukan titik ekuilibrium di setiap industri karena di setiap pabrik dan industri pasti kondisinya berbeda.

Barusan juga ada dua pabrik yang satu 1.200, yang satu ada 200 bermasalah pabriknya dan itu sedang kami mediasikan.

Mudah-mudahan menjelang Idul Fitri sudah ada kejelasan. Ini salah satu upaya agar pemerintah hadir di tengah masyarakat.

Di tahun 2020 kemarin pun kami sudah memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin, baru tadi (sebelum wawancara--red) yang terdampak PHK.

Juga bantuan melalui sistem yang kami desain yaitu di Bappeda yaitu Sibamas (Sistem bantuan masyarakat) untuk kegiatan usaha dan wirausaha mereka.

Itu semacam modal kerja dan diperuntukkan bagi yang terkena PHK. Kalau mereka ada yang enggak pulang kampung, mereka mau bikin unit usaha kami siapkan program Sibamas itu.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved