Hasil Investigasi Perusakan Hutan Sakral Baduy: Polda Banten Temukan Bukti Ini di Lokasi
Pihak Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten menyelidiki kasus dugaan penambangan emas ilegal di Gunung Liman.
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Pihak Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten menyelidiki kasus dugaan penambangan emas ilegal di Gunung Liman.
Aktivitas penambangan emas di Gunung Liman itu viral di media sosial. Di video yang beredar di media sosial itu ada tokoh adat Suku Baduy sedang menangis.
Tokoh adat Suku Baduy itu menangis setelah melihat pelanggaran berupa penambangan emas di daerah pemukiman Adat Baduy.
Baca juga: Penambangan Emas Ilegal di Gunung Liman Ancam Masyarakat Baduy, DLH Lebak Angkat Tangan
Baca juga: Kasasi Pemerkosa dan Pembunuh Gadis Baduy Ditolak, Pelaku Tetap Dihukum Mati!
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Banten Kombes Pol Joko Sumarno
mengatakan pihaknya sedang menyelidiki untuk mengetahui kebenaran aktivitas tersebut.
"Memang kegiatan di Gunung Liman itu sendiri memang ada bekas-bekas penambangan, namun aktivitas untuk penambangan itu tidak ada," ujar Kombes Pol Joko Sumarno saat ditemui di Jalan Syeh Nawawi Albantani No. 76 Kota Serang, Banten, pada Jumat (23/4/2021).
Pihaknya sudah mengirim anggota kepolisian ke lokasi. Hasilnya, kata dia, di lokasi ditemukan dua lubang bekas penambangan.
Kemudian, tim yang berada di lapangan langsung melakukan penutupan aktivitas penambangan ilegal itu dan menyita barang bukti.
Barang bukti yang ditemukan di sana berupa angkul, kayu dan tenda.
Menurut informasi yang di dapat tim, penambang yang merusak alam itu bukan berasal dari Baduy.
"Menurut info dari warga Baduy sekitar, orang tersebut bukan merupakan warga Baduy melainkan warga lain," ujarnya.
Sehingga kemudian tim Polda melakukan penyelidikan lanjutan.
Sebab, kata Kombes Pol Joko Sumarno, jarak tempuh dari lokasi penambangan ke perkampungan warga cukup jauh.
"Tidak ada selain suku baduy, tapi yang jelas pelaku itu bukan warga baduy. Hal ini yang kemudian membuat langkah kita untuk mendalami," ujarnya
Baca juga: Polda Banten Tutup Aktivitas Tambang Emas Liar di Gunung Liman
Baca juga: Viral Masyarakat Adat Baduy Meminta Tolong Karena Hutan Terlarang Dirusak Penambang Emas Ilegal
Dua lubang yang ditemukan di lokasi Gunung Limah, diketahui masih baru dengan kedalaman dua meter diatas permukaan.
