Virus Corona
Kisah Sopir Ambulans RS dr Adjidarmo Lebak, Bolak-balik Jemput Pasien Covid-19 sampai Takut Pulang
Bertemu hingga melakukan kontak dengan erat dengan pasien Covid-19 menjadi "makanannya" sehari-sehari buat Nana.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunBanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Tak hanya dokter maupun perawat, lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah juga menambah beban kerja para sopir ambulans di rumah sakit.
Hal itu seperti dialami Nana Supiana (39), sopir ambulans di RSUD dr Adjidarmo, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
Nana dengan bermasker di mulut tampak sibuk membersihkan dan merapikan brankar pasien Covid-19 ke ambulans saat ditemui di samping gedung RSUD dr Adjidarmo, pada Jumat (2/7/2021).
Kaos yang dikenakannya tampah basah oleh keringat setelah melepas hazmat di tubuhnya.
Baca juga: Cerita Tenaga Kesehatan RSUD Banten yang Menangani Pasien Covid-19, 9 Bulan Belum Terima Insentif
Semula ia menolak diwawancarai TribunBanten.com mengingat ia belum mengganti pakaian yang merupakan salah satu protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
Apalagi, ia baru saja membawa pasien Covid-19 dari Kecamatan Malimping, Lebak ke rumah sakit itu.
Namun, akhirnya ia bersedia berbagi pengalamannya dengan meminta TribunBanten.com menjaga jarak.
Ia menceritakan, sudah hampir satu tahun terakhir menjadi tenaga relawan khusus sebagai sopir ambulans pasien Covid-19 di RSUD dr Adjidarmo.

Bertemu hingga melakukan kontak dengan erat dengan pasien Covid-19 menjadi "makanannya" sehari-sehari buat Nana.
Tentu dengan menggunakan sejumlah perlengkapan medis sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti hazmat.
Baca juga: Dituding Mengcovidkan Jenazah, Sopir Ambulans di Kuningan Dihajar Dua Warga, Ini Kronologinya
Namun, meski sudah melakukan upaya pencegahan, Nana mengakui dirinya pun sempat tertular Covid-19 hingga harus rehat dan menjalani perawatan.
"Sudah hampir satu tahun jadi sopir di rumah sakit, pas lagi Covid-19. Banyak kisah terutama saat berhadapan dengan pasien yang sudah mengalami sesak napas yang itu berat sekali," ujarnya.
Tak terhitung jumlah pasien Covid-19 yang dijemput dan dibawa dengan ambulans.
Ada pengalaman yang membuatnya sempat panik sekaligus menjadi tantangan yakni saat membawa pasien Covid-19 dalam kondisi sesak napas berat.