Virus Corona
Cerita Nakes dari Tangerang: Tembus Kemacetan untuk Bantu Pasien Corona, Tewas Karena Telat Datang
Hepi Hermawan, perawat di Puskesmas Tajur, Tangerang menceritakan pengalaman membantu menangani pasien terinfeksi Covid-19.
Namun jika tidak ada relawan yang mengawal di perjalan, upaya terakhir yang dilakukan adalah menyalakan sirine sebagai tanda bagi pengendara lain, agar ambulance dapat menembus padatnya kendaraan.
"Antisipasinya ketika tidak ada relawan yang membantu saat kami membawa pasien, yang kami lakukan adalah memainkan sirine sebagai pengingat bagi pengendara lain," kata Hepi sambil membayangkan situasi yang sedang terjadi.
Hepi mengapresiasi pengguna jalan yang memiliki kesadaran sendiri untuk memberi jalan bagi ambulance saat melintas.
Apresiasi tersebut diberikan, sebagai bentuk peringatan kepada para pengendara lain yang belum mengerti, bahwa ketika ambulance melintas hal genting sedang terjadi.
Baca juga: Usai Bepergian ke Zona Merah, 145 Warga di Kelurahan Seruni Pandeglang Positif Covid-19
Baca juga: Satgas Covid-19 Lebak Siapkan Sanksi Tegas Bagi Warga yang Nekat Keluar Rumah di Atas Jam 20.00 WIB
Hepi mengharapkan, agar masyarakat dapat saling membantu dan saling menjaga satu sama lain, agar pandemi covid-19 yang terjadi saat cepat berakhir
"Bagaimana misalnya kondisi mereka yang sedang berada didalam ambulance, apakah mau diperlambat akses perjalanannya? Pasti tidak. Makanya saya berharap dapat saling membantu dalam segala hal di kondisi sekarang ini," tutup Hepi Hermawan.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kisah Perawat Antar Jemput Pasien Covid-19, dari yang Kondisinya Kritis hingga Meninggal