Seorang Ibu Histeris Anaknya yang Kerja di Pinjol Diangkut Polisi: Mau Diapain Anak Saya Pak
Terbongkarnya kantor pinjaman online (pinjol) ilegal di wilayah Green Lake City, Tangerang membuat geger banyak orang, Kamis (14/10/2021)
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Ia pun bertanya kepad awak media yang meliput penggerebekan tersebut kapan anaknya akan dipulangkan.
"Dia tapi nanti pulang kan ka. Jangan bohong ka, pasti pulang anak saya kan," ucapnya sambil duduk berpegangan dengan putri bungsunya yang juga menangis.
"Ya Allah kenapa sampai begitu sih, biarin cari kerja apa aja deh nanti anak saya asal dipulangin. Kasihan kan naik mobil polisi begitu, mana dia belum makan," tutur Liswati sambil sesegukan menahan tangis dan kembali mengusap air matanya.
Liswati mengaku dirinya sempat mendapat pesan dari putrinya sejak pagi, kalau di kantornya didatangi banyak polisi.
Mengetahui hal tersebut, Liswati mengaku panik dan langsung mendatangi kantor putrinya bekerja.
Baca juga: Nasib Guru Honorer di Kota Malang, Hidup Penuh Kekurangan hingga Terjerat Pinjol, Hampir Bunuh Diri
Dan benar, Liswati menyaksikan sendiri putrinya yang baru bekerja satu bulan tersebut, turut dibawa pihak kepolisian.
"Anak saya Ade Afifah kerja baru masuk tanggal 7 September 2021 kemarin, dia baru gajian satu kali Rp 1.400.000, kok ikut dibawa," ungkapnya.
Selama ini, Liswati hanya mengetahui putrinya bekerja sebagai petugas operator telepon.
Namun, dirinya tidak menduga perusahaan yang menaungi anak pertamanya itu ternyata perusahaan pinjol ilegal.
"Saya taunya dia itu kerja jadi petugas yang telepon-telepon gitu, dia masuk kerja sejak pukul 08.30 WIB hingga 19.00 WIB," terangnya.
Mantan Konsumen Ngamuk Ingin Pukul Pegawai
Polda Metro Jaya menggerebek sebuah kantor peminjaman online ilegal yang berlokasi di Rukan Crown Blok C1-C7, Green Lake City, Tangerang.
Perusahaan pinjol yang digerebek tersebut merupakan, kolektor ataupun penagih dari PT Indo Tekno Nusantara (ITN).
Mengetahui hal tersebut, Dedy, warga Joglo, Jakarta Barat, salah satu korban dari perusahaan Pinjol tersebut, langsung mendatangi lokasi kantor dari PT ITN.
Dedy mengatakan, mengetahui informasi penggerebekan tersebut melalui tayangan televisi, dan ingin melihat suasana penggerebekan, dengan mendatangi lokasi secara langsung.