Muktamar NU Diputuskan Digelar 22-23 Desember 2021
Waktu penyelenggaraan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung akan dipercepat.
Pengasuh Majelis Sholawat Merah Putih, KH Syarifudin, mengatakan NU sebagai organisasi berbasis keagamaan ikut andil dalam kemerdekaan Republik Indonesia.
"Oleh karena itu, butuh pemimpin yang jadi perekat, pemersatu dan bukan yang bikin gaduh," kata KH Syarifudin, dalam keterangan resminya, pada Rabu (8/12/2021).
Selama ini, dia menilai, banyak capaian positif PBNU dalam dua periode kepemimpinan Kiai Said Aqil.
"Selama ini bawah kepengurusannya Kiai Said, PBNU menjadi garda terdepan dalam merawat keutuhan NKRI dan menjadi perekat persatuan umat,” jelasnya.
Sehingga dengan segudang prestasi tersebut, maka sudah selayaknya kembali melanjutkan kepemimpinan di PBNU.
Dia mengharapkan agar Santri Ndeso- panggilan akrab Syarifudin- KH Said bisa kembali memimpin NU.
Menurut dia, kemampuan Kiai Said sudah teruji dalam memimpin PBNU.
"Dan diharapkan dapat kembali terpilih di periode ketiga," ujarnya.
Yahya Cholil Staquf Ajukan Diri
Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menawarkan dirinya untuk dipilih sebagai Ketua Umum PBNU.
Kepada Tribunnews.com, Gus Yahya memang mengakui dirinya menawarkan agar dapat menjadi orang nomor satu di PBNU.
Keinginannya itu tak lepas karena dia ingin mentransformasi konstruksi organisasi NU agar menjadi organisasi yang lebih optimal.
"Saya memang menawarkan diri untuk dipilih sebagai Ketua Umum dalam Muktamar nanti," ucap Gus Yahya, ketika wawancara khusus dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Domu Ambarita, Sabtu (4/12/2021).
"Karena saya melihat ada sejumlah hal penting yang harus dilakukan NU segera yaitu yang tema besarnya adalah transformasi konstruksi organisasi NU supaya NU ini bisa lebih optimal di dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya," jelas Gus Yahya.
Baca juga: Jelang Muktamar ke-34 NU di Lampung, Kader Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Suasana Damai
Dia mengatakan dengan kebesaran NU baik secara nama maupun jumlah anggota, akan ada citra atau wibawa yang juga terasa di dalam pengurus PBNU.
"Cuma persoalannya kemudian wibawa itu hanya aktual di tingkat PBNU dan di daerah-daerah yang komunitas NU-nya tebal," katanya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jadwal Muktamar ke-34 NU Dipercepat Jadi 22 Desember 2021