Gempa Pasaman Barat M 6,1: 2 Orang Meninggal Dunia dan 20 Orang Luka-luka
Setidaknya 2 orang meninggal dunia dan 20 orang lainnya luka-luka akibat gempa bumi di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (25/2/2022).
TRIBUNBANTEN.COM - Setidaknya 2 orang meninggal dunia dan 20 orang lainnya luka-luka akibat gempa bumi di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (25/2/2022).
Informasi itu disampaikan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.
"Barusan saja kami dapat informasi ternyata sudah ada yang korban jiwa yaitu di Kabupaten Pasaman Barat dan data-data yang menyatakan 2 orang meninggal dunia, 20 orang luka-luka," kata dalam konferensi pers secara daring yang juga diikuti KOMPAS.TV, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Gempa Bumi Guncang Pasaman, 3 Orang Meninggal dan 30 Terluka Terimpit Bangunan yang Roboh
Sementara itu, terkait kerusakan bangunan pihaknya menerima laporan bahwa satu unit sekolah rusak berat dan 3 unit bangunan mengalami rusak ringan, termasuk kantor Bupati Pasaman Barat.
"Sementara yang satu unit SDN rusak berat, 1 unit (kantor) bank cabang pembantu Simpang Pasaman Barat rusak sedang, 1 balairiung mengalami rusak, dan Kantor Bupati Pasaman Barat rusak sedang," ucapnya.
Suharyanto menyebut bahwa data korban itu bakal terus diperbarui nantinya. Saat ini, kata dia, pihaknya masih terus melakukan pendataan dampak bencana.
"Kami akan terus melakukan pengumpulan data terkait kerusakan baik itu milik perorangan ataupun pemerintah. Setelah selesai kami akan duduk bersama dengan pemerintah daerah untuk segera menyusun, menyiapkan, dan melaksanakan tahap tahap rekonstruksi dan rehabilitasi," ungkapnya.
Baca juga: Peringatan BMKG: Potensi Gempa dan Tsunami 8 Meter di Banten
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi magnitudo 6,2 mengguncang Sumatera Barat (Sumbar) dengan berpusat di Kabupaten Pasaman Barat.
Dari data BMKG, gempa tersebut terjadi di 0,14 Lintang Utara dan 99,99 Bujur Timur dan tidak menimbulkan tsunami.
Kendati demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang terkait potensi gempa susulan yang masih akan terjadi.
"Tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ungkap Kepala BMKG Dwikorita.
Hingga pukul 10.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 15 kali dengan magnitudo paling besar yakni 4,2.
Selain itu, BMKG meminta seluruh masyarakat untuk menghindari bangunan yang rusak dan tebing.
Baca juga: Pasca Gempa M 6,6, Sebagian Warga Pandeglang Masih Tinggal di Pengungsian, Bantuan Berdatangan
"Mohon menghindari bangunan yang retak dan rusak akibat gempa, terutama juga menghindari tebing atau lereng karena gempa susulan berpotensi pula mengakibatkan runtuhnya batuan atau mengakibatkan longsor," jelasnya.
"Periksa dan pastikan tempat tinggal tahan gempa ataupun tidak ada keruskaan akibat getaran gempa sebelum kembali ke dalam rumah," pungkas mantan Rektor UGM Yogyakarta itu.
Tulisan ini sudah tayang di kompas.tv berjudul Gempa Pasaman Barat, BNPB: 2 Orang Meninggal Dunia dan 20 Orang Luka-luka