Puluhan Calon Siswa SMK Swasta di Kota Serang Tarik Berkas Pendaftaran, Ini Alasannya

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Puluhan calon siswa SMK Swasta di Kota Serang berbondong-bondong menarik berkas pendaftaran.

Hal tersebut lantaran SMK Negeri yang dituju para calon siswa membuka pendaftaran kembali, setelah penutupan PPDB Banten 2022.

Kepala Sekolah SMK Insan Akila 1, Deni Dermawan mengungkapkan penarikan berkas yang dilakukan oleh calon peserta didiknya terjadi sehari setelah melakukan pendaftaran.

Baca juga: PPDB Banten 2022: SMK Swasta di Kota Serang Ini Tak Dapati Siswa Mendaftar Sama Sekali

"Berkas dicabut alasannya semalam dihubungi bahwa SMKN yang dituju menawarkan kembali dengan jurusan yang berbeda," ujarnya saat ditemui di Jalan Jagaraya Nomo 01 Lingkungan Ciracas, Kota Serang, Rabu (20/7/2022).

Deni mencatat, dari jumlah calon siswa mendaftar di SMK Insan Akila 1 sebanyak 60 orang.

Namun, yang menarik berkas pendaftaran hanya 10 calon siswa.

"Sisanya hanya 50 orang," ungkapnya.

Pihaknya tidak ada pilihan lain, selain mengembalikan berkas pendaftaran pada siswa.

"Saya kasih lagi berkasnya, engga ditahan," tuturnya.

Ke 10 calon siswa yang menarik berkas tersebut, lanjut Deni, akan mendaftar kedua SMK Negeri di Kota Serang.

"4 orang ditawarkan di SMKN 4 dengan jurusan yang berbeda, sisanya di SMKN 7 dengan jurusan yang berbeda," terangnya.

Kejadian penarikan berkas ini, kata Deni, bukan kali pertama terjadi di sekolah yang dipimpinnya.

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 1 Kelas 2 SD Halaman 36: Apa Akibatnya Bila Udin dan Mutiara Tidak Bekerja Sama?

"Tahun sebelumnya juga pernah," katanya.

Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah SMK Swasta (FK2SMKS), Ali Subhan mengaku, tidak hanya 10 siswa pendaftar yang menarik berkas pendaftaran untuk masuk SMK Negeri.

Malinkan, diungkapkan Ali, terdapat 20 siswa yang tarik berkas pendaftaran dari SMK swasta.

"Yang sudah konfirmasi di Kota Serang ada 20 yang tarik berkas, PPDB tahun ini lebih amat parah dari tahun sebelumnya, katanya.

Ali meminta kepada seluruh sekolah untuk mentaati segala peraturan yangb telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Regulasi dibuat untuk ditaati bukan untuk dilanggar," katanya.

Baca juga: Tempat Sampah Premium Karya Warga Binaan Lapas Kelas IIA Serang, Mewah dan Berlogo Laser Jawara

Dia juga meminta komitmen dan integrasi yang sudah ditetapkan jangan dilanggar oleh sekolah negeri.

"Jangan dilanggar, tarik data itu berarti tidak konsekuen dan konsisten terhadap regulasi yang dibuat," jelasnya.