TPAS Cilowong Ditutup, Warga Kota Serang Keluhkan Bau Sampah: Lima Hari Tak Diangkut

Warga Kota Serang mengeluhkan bau sampah di pemukiman. Hal ini, karena sejumlah sampah tak kunjung diangkut lalu dibuang ke TPAS Cilowong.

Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/MILDANIATI
Tempat Pembangunan Akhir (TPAS) Cilowong di Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, pada Rabu (19/1/2022). Warga Kota Serang mengeluhkan bau sampah di pemukiman. Hal ini, karena sejumlah sampah tak kunjung diangkut lalu dibuang ke TPAS Cilowong. 

Laporan Wartawan TribunBanten.con, Mildaniati

TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Warga Kota Serang mengeluhkan bau sampah di pemukiman.

Hal ini, karena sejumlah sampah tak kunjung diangkut lalu dibuang ke TPAS Cilowong.

Sejumlah pihak swasta dan perumahan belum menjalin kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang.

Baca juga: Warga Temukan Mobil Pick Up Angkut Sampah Ke TPAS Cilowong, Diduga Hendak Kelabui

Berdasarkan informasi yang dihimpun, 71 pihak swasta dan perumahan sudah bekerjasama, Sementara itu, di luar daripada itu banyak belum membayar retribusi.

Warga di perumahan Ciracas Indah, Kecamatan Serang, Kota Serang, mengeluhkan bau busuk dari sampah yang menumpuk di lingkungan.

Hal itu merupakan imbas dari aksi penutupan TPAS Cilowong oleh warga setempat yang masih berlangsung.

Mamo Erfanto misalnya, warga Perumahan Ciracas Indah, mengungkapkan bahwa sampah rumah tangga di lingkungannya tidak diangkut secara rutin usai adanya penutupan TPAS Cilowong.

Ia mengungkapkan, biasanya sampah rumahtangga dari warga di perumahannha rutin diangkut oleh petugas setiap hari.

“Biasanya setiap hari sampah rumah tangga ini diangkut oleh petugas, tapi ini sudah 5 hari tidak diangkut dan sekarang menimbulkan bau menyengat,” ungkapnya melalui pesan instan, Senin (5/9/2022).

Kata Mamo, petugas yang biasa mengangkut sampah dengan menggunakan motor roda 3 disetop oleh warga yang tengah melakukan aksi penutupan TPAS Cilowong.

Sehingga sampah yang diangkut tidak boleh dibuang ke Cilowong dan mengakibatkan menumpuknya sampah rumah tangga.

“Informasinya, petugas yang biasa mengangkut sampah di sini di stop oleh warga yang demo, katanya enggak boleh masuk dulu. Bahkan sampah hari ini belum diambil dari hari Kamis,” tuturnya.

Ia mengaku tidak nyaman dengan kondisi tersebut, mengingat setiap gang di Perumahan itu banyak sekali tumpukan sampah.

Baca juga: Tangsel Dilarang Buang Sampah ke TPSA Cilowong, Gegara Dana Kompensasi Rp 18,9 M Belum Dibayar

Padahal seluruh warga yang bermukim di Perumahan tersebut rutin membayar iuran untuk pengangkutan sampah sebesar Rp 35.000.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved